Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Jayapura menyebutkan per September 2024 capaian keaktifan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Papua tercatat mencapai 1.363.347 jiwa atau sebesar 86,11 persen dari total jumlah penduduk 1.583.284 jiwa di sembilan wilayah kota/kabupaten.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jayapura, Hernawan Priyastomo, di Jayapura, Kamis, mengatakan satu dekade kehadiran JKN di tanah Papua merupakan hal yang luar biasa, karena Bumi Cenderawasih memiliki tantangan unik tersendiri.
“Kami BPJS Kesehatan berhasil meningkatkan cakupan kepesertaan JKN, dan langkah selanjutnya adalah capaian keaktifan peserta JKN yang menjadi tugas bersama,” katanya.
Menurut Hernawan, tantangan yang dihadapi BPJS Kesehatan terkait validitas data kependudukan yang masih menjadi kendala di beberapa wilayah kerja. Oleh karena itu pihaknya akan melakukan koordinasi secara intens dengan Dinas Dukcapil.
“Validitas data dan kendala NIK masih terus kami koordinasikan dengan dinas terkait, karena hal ini menjadi persyaratan wajib kepesertaan JKN agar status kepesertaan bisa sesuai target yang diharapkan,” ujarnya.
Dia menjelaskan dengan satu dekade tersebut maka pelayanan BPJS Kesehatan akan terus ditingkatkan dan hal itu memerlukan kolaborasi dengan seluruh stakeholder, khususnya dengan fasilitas kesehatan terkait dengan pelayanan kesehatan kepada peserta JKN.
Sementara itu Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan bahwa capaian UHC melalui Program JKN di Indonesia terbilang sangat cepat dibandingkan dengan negara maju sekali pun.
Menyambut pemerintahan baru, dirinya mengatakan bahwa Program JKN akan tetap menjadi prioritas. “Kesehatan adalah hak setiap warga negara, dan pastinya pemerintahan baru nantinya berkomitmen untuk terus meneruskan Program JKN sebagai salah satu program strategis negara,” katanya.