Wamena (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan menyatakan bidan menjadi ujung tombak penyelamatan ibu dan anak di 328 kampung daerah setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya Lesman Tabuni di Wamena, Rabu, mengatakan profesi bidan sangat mulai dalam konteks pelayanan kesehatan di 328 kampung di daerah ini.
“Penanganan yang cepat dan tepat menjadi suatu alasan untuk dapat menekan kematian ibu dan anak saat proses persalinan. Maka profesi ini sangat mulai dalam memberikan harapan hidup bagi ibu dan anak di Jayawijaya,” katanya.
Menurut dia, angka kematian ibu dan anak cukup tinggi di Papua Pegunungan, khususnya Kabupaten Jayawijaya sehingga peran bidan sangat dibutuhkan untuk membantu setiap proses persalinan.
“Kami harap bidan harus berada di setiap puskesmas di 40 distrik, untuk memberikan pelayanan optimal bagi masyarakat baik semasa ibu itu hamil hingga melahirkan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, penanganan bidan yang optimal akan membawa anak terhindar dari stunting atau pertumbuhan lambat.
“Kami sudah instruksikan kepada bidan di setiap pusat pelayanan kesehatan untuk membantu penanganan stunting di 328 kampung, dengan harapan anak-anak di daerah ini akan tumbuh menjadi generasi yang sehat dan cerdas,” katanya.
Dia menambahkan, bidan berada paling depan dalam bidang kesehatan guna membantu menciptakan generasi emas di Papua Pegunungan khususnya Kabupaten Jayawijaya.
“Kami berharap, setiap ibu hamil selalu berkonsultasi kepada petugas kesehatan bidan, apa yang harus dikonsumsi saat hamil dan pasca melahirkan. Tujuannya untuk memberikan kesehatan yang baik kepada ibu dan balita,” ujarnya.