Wamena (ANTARA) - Dinas Sosial Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan mendorong perubahan istilah anak jalanan menjadi lebih manusiawi.
Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Jayawijaya Indrawati Malino di Wamena, Jumat, mengatakan nama anak jalanan diubah menjadi anak-anak yang berusaha hidup di jalan dalam mempertahankan hidup.
“Konsep ini merupakan gagasan dari bapak bupati dalam memanusiakan anak-anak Jayawijaya yang saat ini berusaha hidup di jalan dalam mempertahankan hidup,” katanya.
Dia mengatakan program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Jayawijaya Atenius Murib-Ronny Elopere, yakni mengirimkan 50 anak untuk bersekolah selama setahun sesuai tingkat umurnya di Yogyakarta.
“Program ini merupakan bagian dari konsep dalam memanusiakan anak-anak yang berusaha hidup di jalan, sehingga diharapkan mereka kembali bisa menjadi generasi yang membawa perubahan di daerah ini,” ujarnya.
Dia menjelaskan 50 anak yang berusaha hidup di jalan dikirim ke Yogyakarta selama setahun untuk mengikuti program pembinaan yang dilakukan oleh Sekolah Misi Tabera Yogyakarta.
“Ini sebuah yayasan pendidikan yang akan mendidik kerohanian, mental, karakter, spiritual, serta pemahaman tentang pendidikan selama setahun. Kami berharap mereka kembali menjadi anak-anak yang baru dalam metode pemikiran yang telah berubah,” katanya.
Dia menambahkan jumlah anak-anak yang berusaha hidup di jalan di Kota Wamena kurang lebih 315 orang, sesuai data yang berhasil dikumpulkan.