Wamena (ANTARA) - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan pada tahun 2025 menganggarkan Rp3 miliar untuk merangsang pertumbuhan ekonomi di tiga distrik.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jayawijaya Nikolas Itlay di Wamena, Kamis mengatakan, pihaknya mendorong pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta ekonomi kreatif bagi masyarakat tiga distrik.
Tiga distrik Kabupaten Jayawijaya yang menjadi perhatian kemiskinan ekstrem yakni Distrik Pisugi, Wita Waya dan Libarek.
“Dorongan UMKM dan ekonomi kreatif yang kami lakukan untuk mengurangi jumlah kemiskinan ekstrem di Kabupaten Jayawijaya,” katanya.
Menurutnya, jumlah kemiskinan ekstrem sejauh ini kurang lebih 34.000 keluarga, berhasil diturunkan dari awalnya 37.000 keluarga.
“Dengan anggaran terbatas kami berusaha mendukung masyarakat ekonomi lemah dengan berbagai pelatihan pengembangan UMKM, kewirausahaan dan pengembangan industri kreatif,” ujarnya.
Dia menjelaskan pengembangan UMKM dengan meningkatkan akses ke pembiayaan, pelatihan dan pasar.
Pengembangan kewirausahaan dengan meningkatkan kesadaran dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat.
Serta pengembangan industri kreatif dengan meningkatkan pengembangan industri kreatif seperti desain, seni.
Dan pengembangan pariwisata dengan meningkatkan pengembangan pariwisata untuk meningkatkan pendapatan dan menciptakan lapangan kerja.
“Kami coba melakukan berbagai inovasi dalam merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat di tiga distrik sesuai anggaran yang dialokasikan tahun ini,” katanya.
Dia berharap dengan pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif maka jumlah keluarga yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem dapat menurun.
“Kami juga harap dengan pendekatan sosial yang dilakukan maka hasil pertanian masyarakat terus meningkat sehingga pendapatan per hari, per minggu, per bulan terus naik,” ujarnya.