Wamena (ANTARA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mendorong pembentukan kurang lebih 2.000 koperasi desa (kopdes) merah putih di Provinsi Papua Pegunungan (Papeg).
Kemendes PDTT RI dan Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan menggelar rapat koordinasi bersama Kantor Wilayah Kementerian Hukum Papua, notaris, dan delapan bupati di Papua Pegunungan terkait pembentukan kopdes di Papua Pegunungan.
Kepala Badan Pengembangan, Informasi Desa dan Daerah Tertinggal Kemendes PDTT Mulyadin Malik di Wamena, Papua Pegunungan, Senin, mengatakan pihaknya mendorong berdirinya kopdes merah putih di Papua Pegunungan, namun terdapat beberapa hambatan di antaranya masalah kewilayahan dan kewargaan.
"Kami sadari di Papua Pegunungan persoalan kewilayahan seperti masalah geografis, signal, keamanan serta masalah lainnya memang menjadi kendala. Serta masalah kewargaan, di mana warga belum memiliki kartu tanda penduduk (KTP), KTP yang kami coba mencari jalan keluarnya," katanya.
Menurut dia, dari dua masalah utama ini pihaknya menginginkan ada solusi-solusi yang lebih tetap, sehingga program nasional kopdes merah putih ini dapat berjalan baik di kurang lebih 2.000 desa atau kampung Papua Pegunungan.
"Kami putuskan dalam rapat ini 2.000 kampung sekian yang ada di Papua Pegunungan dari delapan kabupaten memberikan komitmen, serta ada kemudahan yang disepakati bersama dalam pembentukan kopdes merah putih," ujarnya.
Dia menjelaskan komitmen yang diambil di antaranya percepatan badan hukum dari kopdes merah putih ini terkait masalah kewilayahan sehingga cukup memberikan surat kuasa kepada kepala dinas koperasi, kepala dinas pemberdayaan masyarakat kampung, bahkan kepala distrik dalam rangka kepengurusan berkas kopdes merah putih.
"Kemudian, ada berkas kepengurusan kopdes merah putih yang di-upload ke aplikasi Kementerian Hukum RI terdapat 17 persyaratan, tetapi cukup tiga saja karena adanya keringanan. Kami berharap 2.000 kampung di Papua Pegunungan dapat memenuhi untuk menjadi kopdes merah putih," katanya.
Dia menambahkan kopdes merah putih sangat penting dalam rangka menggerakkan ekonomi di kampung terdapat lima gerai yang akan dibangun dengan pola pembiayaan.
"Gerai itu seperti klinik, apotek desa, toko serba ada atau toserba, penyimpan bahan baku atau sesuai dengan potensi yang ada di desa. Ini sebuah wadah ekonomi desa, yang kopdes merah putih berbeda dengan koperasi yang lalu-lalu," ujarnya.

