Sentani (ANTARA) - Bupati Jayapura, Provinsi Papua Yunus Wonda membantah sekaligus menegaskan bahwa dirinya tidak pernah meminta ataupun mengarahkan agar namanya digunakan dalam penyebutan Lapangan Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) yang menuai pro dan kontra di masyarakat.
Bupati Jayapura Yunus Wonda di Kantor Bupati Jayapura, Selasa, memberikan klarifikasi kepada awak media bahwa pembangunan lapangan SPMA di Kampung Nolokla dibangun oleh pihak lain, sehingga jangan menggunakan namanya pada lapangan tersebut.
"Kalau saya yang bangun atau pemerintah yang bangun, itu terserah. Tetapi, ini kan orang lain yang bangun, jadi tidak perlu diganti dengan nama saya," katanya.
Ia mengaku kaget ketika mengetahui dari pemberitaan media bahwa namanya dikaitkan dengan pergantian nama lapangan SPMA tersebut. Padahal, kata dia, sama sekali tidak ada arahan ataupun permintaan darinya agar nama pribadinya dipasang atau dicantumkan.
"Saya tidak pernah mempromosikan diri saya untuk itu, nama saya tidak perlu digunakan di sana, apalagi untuk hal yang bukan saya kerjakan," ujarnya.
Dia menjelaskan pembangunan fasilitas umum harus lebih berorientasi pada manfaat bagi masyarakat, bukan pada pencantuman nama pribadi atau pihak tertentu.
"Saya juga ingin menyampaikan kepada masyarakat agar jangan mudah terpengaruh oleh isu yang tidak jelas, lebih baik kita lihat manfaat lapangan untuk kepentingan masyarakat," katanya.
Dia menambahkan terkait polemik yang beredar, semua pihak dapat mengedepankan komunikasi yang baik,sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
"Yang jelas, saya tidak pernah meminta nama saya digunakan. Kalau ada pihak yang melakukan itu, itu di luar pengetahuan saya," ujarnya.

