Sentani (ANTARA) - Tokoh Adat Papua di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua mengajak seluruh elemen masyarakat di daerah ini untuk terus merawat, persatuan dan kebersamaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) demi masa depan generasi muda.
Pemimpin Adat (Ondofolo) Heram Dasim Kheleuwbeu Yansen Ohee saat diwawancarai ANTARA di Sentani, Minggu, mengatakan kemerdekaan yang diperjuangkan para pendiri bangsa harus dijaga dengan sikap gotong royong dan toleransi, termasuk menghormati nilai adat dan budaya yang hidup di tengah masyarakat Papua.
"Kebersamaan adalah modal kita merawat NKRI tercinta, mari kita terus pupuk kebersamaan yang telah ada untuk Indonesia yang berdaulat," katanya.
Menurut Yansen, kemerdekaan RI menjadi saat yang tepat bagi masyarakat untuk kembali meneguhkan komitmen kebangsaan, mengedepankan dialog, serta menjauhi sikap yang dapat memecah belah persaudaraan.
"Tokoh adat di Papua tidak hanya sebatas menjaga nilai budaya, tetapi juga menjadi perekat sosial yang mau memperkuat hubungan antarwarga dan mendorong pembangunan daerah," ujarnya .
Sementara itu melalui sambungan telepon Budayawan Papua Orgenes Monim menjelaskan, persatuan bangsa dapat terus terjaga jika masyarakat mampu menempatkan adat dan budaya sebagai dasar harmoni kehidupan.
"Adat menjadi pintu masuk untuk memperkuat NKRI di Papua, generasi muda perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya cinta tanah air melalui pendidikan berbasis budaya lokal," katanya.
Dia menambahkan, kerja sama antara pemerintah, tokoh adat dan masyarakat harus terus ditingkatkan, terutama dalam menjaga ketertiban dan keamanan di kampung-kampung sebagai wujud partisipasi nyata merawat keutuhan bangsa.
" NKRI ini rumah besar kita bersama, Papua adalah bagian penting di dalamnya, dan tugas kita yakni merawatnya dengan cinta, kebersamaan dan rasa memiliki," ujarnya.

