Jayapura (ANTARA) - Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, Papua, menghimpun pendapatan dari Januari hingga Juli 2025 sebesar Rp46 miliar dari total target sebesar Rp78 miliar.
Pelaksana tugas Direktur RSUD Jayapura, dr. Aaron Rumainum di Jayapura, Senin, mengatakan target pendapatan 2025 sebesar Rp78 miliar atau rata-rata per bulan Rp6,5 miliar.
"Pemasukan dari BLUD tersebut hampir sebagian besar digunakan untuk kebutuhan operasional rumah sakit," katanya.
Menurut Aaron, sebesar 40 persen untuk pembayaran jasa pelayanan, lalu sekitar 15 persen untuk gaji tenaga kontrak.
"Sedangkan sisanya dialokasikan untuk pembelian obat-obatan, bahan habis pakai (BHP), oksigen, kebersihan, pemeliharaan gedung, hingga perbaikan alat kesehatan," ujarnya.
Di menjelaskan selain itu 20 persen dari pemasukan BLUD juga dipakai untuk membayar utang rumah sakit.
BLUD sendiri bersumber dari klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, sewa unit bisnis di lingkungan rumah sakit, portal parkir, biaya penelitian, serta kontribusi mahasiswa yang melakukan praktik di RSUD Jayapura,
“Sedangkan kebutuhan obat-obatan, kami juga meminta dukungan Kementerian Kesehatan,” katanya lagi.
Dia menambahkan selain BLUD, RSUD Jayapura juga menerima anggaran sebesar Rp27 miliar dari APBD Provinsi Papua guna menopang pelayanan kesehatan masyarakat.
"Ke depan kami terus memberikan pelayanan maksimal dan pengobatan terbaik sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi," ujarnya.

