Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) setempat menyebut hingga Agustus 2025 realisasi investasi mencapai Rp1 triliun lebih atau sebesar 30 persen dari dari total target Rp3 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Jayapura Filep Hamadi di Jayapura, Kamis mengatakan, dengan sisa waktu yang ada pihaknya mengaku target yang ditetapkan tahun ini tidak bisa tercapai.
Menurut Hamadi, bagi setiap retail modem yang masuk ataupun menambah satu cabang maka biaya yang dibayarkan sekitar Rp1 miliar hingga Rp2 miliar karena itu dihitung sebagai nilai investasi.
"Kami berharap semoga beberapa bulan ke depan ada lagi investor yang masuk ke Kota Jayapura," katanya.
Dia menjelaskan, untuk Tanah Papua, Kota Jayapura masih menjadi salah satu wilayah yang banyak dilirik oleh para investor untuk berinvestasi.
"Ini karena situasi Kota Jayapura yang aman dan tertib sehingga mendukung para investor berinvestasi di sini," ujarnya.
Dia menambahkan, kemudian daya dukung sarana dan prasarana juga sangat membantu investor seperti kelancaran jaringan internet tetapi juga pelabuhan dan bandara udara.
"Sehingga diharapkan kenyamanan di Kota Jayapura tetap terjaga sehingga ke depan semakin banyak investor yang masuk wilayah ini," katanya lagi.

