Jayapura (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Papua menyebutkan Kampung Muramsari, Distrik Semangga, Kabupaten Merauke, Papua Selatan menjadi pilot project (percontohan) kampung zakat dan wakaf guna mendorong terwujudnya kemandirian ekonomi masyarakat di pedesaan.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua, Klemens Taran di Jayapura, Senin, mengatakan program kampung zakat merupakan program nasional dengan lima fokus utama, yakni ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial-keagamaan, dan pemberdayaan masyarakat.
"Pada Sabtu (13/9) kami bersama Pembimbing Zakat dan Wakaf sekaligus Sekretaris BWI Papua, Rita Wahyuningsih, melakukan kunjungan kerja ke Kampung Muramsari guna melihat langsung potensi di wilayah tersebut," katanya.
Menurut Klemens, dalam kunjungan tersebut pihaknya melihat potensi luar biasa, mulai pertanian padi, kelapa, peternakan sapi, hingga UMKM.
"Untuk itu kami terus mendorong peningkatan produksi sehingga dapat meningkatkan produk agar bisa bersertifikat halal dan menembus pasar lebih luas,” ujarnya.
Dia menjelaskan oleh sebab itu pihaknya berharap agar program tersebut dapat menjadi penggerak pemanfaatan zakat pertanian padi, potensi UMKM, serta pemberdayaan sosial-keagamaan berbasis masyarakat.
Sementara itu Pembimbing Zakat dan Wakaf sekaligus Sekretaris BWI Papua, Rita Wahyuningsih mengatakan Papua Selatan menjadi salah satu dari 14 daerah prioritas yang masuk pada program kampung zakat.
"Zakat dan wakaf bukan hanya ibadah, melainkan instrumen untuk pengentasan kemiskinan ekstrem, peningkatan gizi, hingga pembangunan ekoteologi," katanya.
Menurut Rita, pihaknya berharap dengan masuknya Kampung Muramsari maka dapat menjadi contoh perubahan signifikan menuju masyarakat mandiri.

