Sentani (ANTARA) - Perempuan Adat Papua di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua menerangkan Rumah Baca Yoboy di pesisir Danau Sentani menjadi saksi tumbuhnya gerakan literasi berbasis budaya yang digagas oleh Hanny Felle di Kampung Yoboy.
Pengelola Rumah Baca Yoboy Hanny Felle di Kampung Yoboy, Kabupaten Jayapura, Sabtu, mengatakan melalui Rumah Baca Yoboy menghadirkan ruang belajar lintas generasi yang memadukan pengetahuan lokal dengan semangat membaca bagi anak-anak, remaja hingga orang tua di kampungnya.
"Gerakan ini lahir dari keprihatinan melihat anak-anak kampung lebih banyak menghabiskan waktu dengan gawai dan permainan daring ketimbang membaca atau mendengar cerita rakyat yang dulu menjadi bagian dari keseharian mereka," katanya.
Menurut Hanny, ia pun mengubah rumahnya menjadi tempat belajar sederhana yang terbuka untuk semua kalangan di kampungnya.
"Bagi saya, rumah baca bukan sekedar tempat menyimpan buku, ini adalah ruang untuk merawat nilai-nilai adat, kebersamaan, dan cinta belajar dari akar budaya Papua," ujarnya.
Dia menjelaskan, Rumah Baca Yoboy menjadi wadah yang menghubungkan generasi tua dan muda, para tetua adat sering datang untuk bercerita tentang sejarah kampung, nilai-nilai gotong royong, serta filosofi hidup orang Sentani.
"Kegiatan di Rumah Baca Yoboy juga mencakup pelatihan menulis, menggambar, hingga kelas keterampilan dasar membuat tas khas Papua (noken) dan kerajinan dari bahan alam," katanya lagi.
Dia menambahkan, seluruh kegiatan ini bertujuan menumbuhkan rasa percaya diri generasi muda Papua terhadap identitas dan budaya sendiri.
"Anak-anak sekarang perlu tahu bahwa belajar tidak hanya dari buku sekolah, tetapi juga dari cerita nenek moyang dan pengalaman hidup orang tua mereka," ujarnya lagi.

