Jayapura (Antara Papua) - Nilai tukar petani di Provinsi Papua pada Agustus 2014 tercatat sebesar 97,26, atau menurun 0,53 persen dibanding pada Juli 2014 yang tercatat 97,77.
"Hal ini disebabkan oleh indeks harga diterima petani naik 0,09 persen, sementara indeks dibayar mengalami kenaikan 0,62 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Didik Koesbianto, di Jayapura, Senin.
NTP diperoleh dari perbandingan indeks harga diterima petani terhadap harga dibayar petani, yang merupakan salah satu indikator untuk melihat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.
NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang danb jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Semakin tinggi NTP, maka relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.
Didik mengatakan, NTP Papua masih lebih rendah dari NTP nasional yang mencapai 102,06 pada Agustus 2014, meskipun NTP nasional mengalami penurunan sebesar 0,06 persen dibanding pada Juli 2014 yang tercatat sebesar 102,12.
Hal itu terjadi karena indeks harga diterima petani secara nasional mengalami kenaikan sebesar 0,25 persen, sedangkan indeks dibayar petani mengalami kenaikan 0,32 persen.
Didik menyebut NTP Papua pada subsektor tanaman pangan pada Agustus 2014 sebesar 92,16, NTP subsektor hortikultura sebesar 99,08, NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 100,10.
Selanjutnya, NTP subsektor peternakan sebesar 100,82, NTP subsektor perikanan tangkap sebesar 102,30, dan NTP subsektor perikanan budidaya sebesar 94.55.
"Penurunan NTP Papua pada Agustus itu, disebabkan turunnya sebagian besar NTP pada seluruh subsektor," ujarnya.
Didik juga mengungkapkan bahwa pada Agustus 2014, di wilayah perdesaan Papua terjadi inflasi sebesar 0,78 persen.
"Inflasi itu terjadi karena sebagian besar kelompok penyusun konsumsi rumah tangga mengalami kenaikan indeks. Kenaikan indeks yang cukup tinggi terutama disebabkan oleh kenaikan kelompok bahan makanan sebesar 1,06 persen," ujarnya. (*)
Berita Terkait
Pemkab Biak bersama BPS lakukan pengawasan harga bahan pokok
Sabtu, 13 April 2024 12:31
Pemprov Papua menjajaki daerah surplus bawang putih
Rabu, 3 April 2024 17:33
Pemkab Jayapura data ulang pelaku UMKM OAP di 139 kampung
Rabu, 13 Maret 2024 0:52
Pemkab Biak Numfor-BPS sajikan satu valid untuk pembangunan daerah
Rabu, 6 Maret 2024 17:10
BPS catat Papua alami deflasi 0,73 persen di Februari 2024
Sabtu, 2 Maret 2024 8:02
BPS Papua harap kabupaten/kota melapor perubahan harga tepat waktu
Rabu, 28 Februari 2024 9:38
Pemkab Jayapura harap warga budi daya cabai mencegah inflasi
Rabu, 28 Februari 2024 3:36
BPS: Tiga negara pemasok barang terbesar ke Papua di Januari 2024
Jumat, 16 Februari 2024 2:53