Jayapura (Antara Papua) - Perum Bulog Divisi Regional Papua mengklaim pendistribusian beras ke Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, yang tertimpa bencana hujan salju terkendala transportasi.
Kepala Divisi Regional (Kadivre) Perum Bulog Papua Arif Madu di Jayapura, Kamis, mengatakan pendistribusian beras ini menggunakan pesawat berbadan kecil yang kapasitasnya hanya dapat memuat beras sekitar satu ton saja.
"Untuk permintaan beras dari Kabupaten Puncak akan dilayani dari gudang di Timika sebanyak 2,3 ton," katanya.
Arif menjelaskan stok beras untuk bencana alam, seperti yang terjadi di Distrik Agandugume Kabupaten Puncak tersedia 1x24 jam di gudang dolog sehingga siap didistribusikan kapan saja.
"Permintaan 2,3 ton beras dari Kabupaten Puncak tersebut, termasuk dalam beras bencana alam dimana setiap kabupaten mempunyai jatah 100 ton per tahunnya," ujarnya.
Sebelumnya, terjadi hujan salju di Distrik Agandugume yang merupakan kondisi alam setiap 15 tahun sekali pada Juni-Juli terutama saat musim panas.
Bencana hujan salju tersebut mengakibatkan hasil pertanian masyarakat seperti sayur dan umbi-umbian mengalami kekeringan, bahkan di wilayah Kabupaten Puncak kondisi terparah terjadi di tiga kampung yang berada dalam Distrik Agandugume.
Warga yang bermukim pada tiga kampung tersebut lebih dari 10 ribu jiwa, tempat kasus serupa juga terjadi di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya yang berbatasan langsung dengan Agandugume.(*)