Jayapura (Antara Papua) - Gubernur Papua Lukas Enembe mengklarifikasi terkait ketidakhadirannya dalam beberapa kali kunjungan pejabat pemerintah pusat, termasuk ketika kedatangan Presiden Joko Widodo ke Papua, 8-9 Mei 2015.
"Jadi kalau dikaitkan dengan Presiden, itu tidak dapat dibenarkan karena kami ini bawahannya. Kalau lihat informasi yang berkembang kunjungan Presiden yang pertama saya hadir sejak awal hingga beliau kembali ke Jakarta, kedua saya sudah lapor sakit dan dirawat di RS Gatot Subroto," ujarnya di Jayapura, Jumat.
Enembe mempersilahkan kepada pihak mana pun untuk memastikan kebenaran dari klarifikasi yang ia berikan dengan memeriksa data yang ada di Rumah Sakit Gatot Subroto, Jakarta.
"Kalau ingin cari tahu silahkan ke sana, dan memang pada kunjungan beliau situasi saya dalam kondisi tidak meyakinkan, dimana kondisi jantung saya lemah sehingga harus di pompa," ucapnya.
"Sehingga tidak bisa mendampingi Presiden, tetapi wakil gubernur ada menemani presiden sampai selesai, tambah Lukas Enembe.
Ditegaskan Enembe, dirinya tidak memiliki sentimen pribadi terhadap Presiden yang bila dilihat dari aspek politik, berbeda partai dengan dirinya.
Sebelumnya, di beberapa pemberitaan median online nasional, diberitakan bahwa Menkopolhukam Luhut Panjaitan menyebut ketidak hadiran Gubernur Papua Lukas Enembe di tempat tugasnya saat Presiden Joko Widodo datang pada 8-9 Mei 2015 disebutnya sebagai contoh ketidak disiplinan para kepala daerah di Papua.
Melihat hal tersebut, Kementrian Dalam Negeri berjanji akan mengambil tindakkan tegas terhadap para kepala daerah yang sering berada di luar daerah dalam kurun waktu tertentu. (*)