Jayapura (Antara Papua) - Lembaga Air Kehidupan (Lemak) Papua membangun sumur dangkal untuk keperluan cuci tangan di Sekolah Dasar (SD) Koya Barat, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua.
"Jadi sumur cuci tangan yang kita bangun di Koya Barat itu atas permintaan dari Kepala Sekolah Pak Markus Agaki waktu dia lihat sumur yang kita bangun di Kampung Holtekamp," kata Direktur Lemak Papua Elvis Rumboy, di Jayapura, Sabtu.
Ia mengatakan dari surat itu tim Lemak Papua langsung menurunkan tim untuk cek lokasi dan ternyata benar sudah ada sumur cuci tangan yang dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Jayapura namun sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi karena rusak.
Sumur itu dibangun saat pencanangan program cuci tangan pakai sabun sedunia, 15 Oktober 2014, yang diperingati oleh Pemerintah Kota Jayapura dan Provinsi Papua di SD tersebut.
"Setelah dicek, sumur yang dibangun oleh Dinas PU Kota Jayapura serta ember yang disediakan sudah rusak. Waktu itu Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano memusatkan peringatan program cuci tangan sedunia di sekolah dasar tersebut," ujarnya.
Setelah cek lokasi sebanyak tiga kali, Lemak kemudian menurunkan tim untuk membangun sumur air dangkal di sekitar lokasi sumur air yang pernah dibangun oleh Dinas PU Kota Jayapura itu.
Tim Lemak juga memperbaiki instalasi yang sudah rusak.
"Kini anak-anak SD di sana sudah tidak lagi susah untuk cuci tangan pakai sabun seperti sebelumnya. Setiap pagi sebelum belajar mereka cuci tangan pakai sabun, sore hari juga sebelum pulang sekolah mereka cuci tangan pakai sabun," ujarnya.
Selain itu, sumur dangkal yang dibangun itu juga memudahkan para guru di sekolah tersebut cuci tangan pakai sabun.
"Setelah bangun sumur, kami pernah cek sampe tiga kali kesana apakah masih bisa digunakan atau sudah bisa, tetapi setelah dicek sumur itu tidak lagi rusak, masih dipakai sampai saat ini," ujarnya. (*)