Wamena (Antara Papua) - Legislator di DPRD Kabupaten Jayawijaya mendukung pemerintah setempat mengembangkan sektor pertanian agar dapat memenuhi kebutuhan sayur-mayur sehingga nantinya tidak bergantung pada daerah lain sebagaimana terjadi selama ini.
"Dewan akan terus memberikan dukungan terkait apa saja yang diperlukan untuk pengembangan sektor pertanian, asalkan programnya betul-betul menyentuh masyarakat," kata Ketua DPRD Jayawijaya Taufik Petrus Latuihamallo, di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Minggu.
Ia mengatakan dinas teknis Pemkab Jayawijaya mestinya bisa mencermati upaya pengusaha mendatangkan sayur-mayur dari luar daerah yang mencapai tiga ton per hari sebagai peluang usaha untuk menambah pendapatan asli daerah (PAD).
"Kalau sekian ton setiap hari sayur-mayur didatangkan dari luar, kita juga yang rugi karena tidak menangkap peluang pasar ini," katanya.
Oleh karena itu, DPRD Jayawijaya mengharapkan dinas pertanian lebih beriovasi dalam mengembangkan hal-hal baru untuk menciptakan ketahanan pangan, terutama pangan lokal seperti sayur-mayur.
"Kalau ada uang tetapi tidak punya program, inovasi, `kan sama saja tidak ada guna, karena kita tetap beli sayur dari Jayapura. Jadi sebenarnya kembali lagi pada kemauan kita untuk membangun daerah ini," katanya.
Sebelumnya, Kepala Bappeda Kabupaten Jayawijaya Petrus Mahuse, mengatakan dalam sehari pedagang di Jayawijaya mendatangkan tiga ton sayur-mayur dari luar daerah untuk mencukupi kebutuhan konsumen.
"Kami (Kabupaten Jayawijaya) masih banyak mendatangkan sayur - mayur dari luar kabupaten, sehari mencapai tiga ton," kata Petrus.
Menurut dia, ketergantungan terhadap sayur-mayur dari luar daerah masih tinggi sebab lahan pertanian yang ada belum dikelola secara optimal.
"Dinas terkait perlu menyusun program secara baik dan terukur untuk mengatasi persoalan ini," katanya.
Ia menambahkan bahwa Kabupaten Jayawijaya memiliki potensi pertanian yang baik misalnya untuk pengembangan sayur mayur seperti kol, wortel serta umbi-umbian dan kedepan akan didorong bersama-sama demi ketersediaan pangan lokal.
"Sebagai pusat pertumbuhan untuk wilayah pegunungan tengah Papua, tentunya ini menjadi tantangan tersendiri untuk kami," katanya. (*)
Berita Terkait
Pemprov Papua sediakan Videotron tiga Kabupaten
Minggu, 28 April 2024 16:18
Operasi SAR Timika selama empat hari pencarian belum temukan ABK KM Papua Jaya 2
Minggu, 28 April 2024 13:57
Distrik Samofa Biak masuk fokus penanganan stunting anak pada 2024
Minggu, 28 April 2024 13:54
Polres Jayapura ajarkan baca tulis 36 anak Papua di Sentani
Minggu, 28 April 2024 12:04
DLH Biak edukasi warga kelola limbah sampah rumah tangga
Minggu, 28 April 2024 1:16
Marinus Yowei terpilih ketua baru NPCI Kota Jayapura
Minggu, 28 April 2024 1:14
Pemprov Papua libatkan warga pencegahan terorisme melalui FKPT
Minggu, 28 April 2024 1:13
Praktik Kampus Merdeka Belajar di Papua butuh dukungan perusahaan
Sabtu, 27 April 2024 18:36