Wamena (Antaranews Papua) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, mulai melakukan pencegahan virus `Hog Cholera` melalui pemberian vaksin bagi ratusan ternak babi di lima distrik.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan di Dinas Pertanian Kabupaten Jayawijaya Aprida Rapi di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa, mengatakan tahun 2018 ditargetkan sejumlah ternak babi yang ada di 11 distrik bisa mendapatkan vaksinasi dan pengobatan.
"Tanggal 1 Februari kemarin kami sudah mulai jalan ke lapangan untuk pemberian vaksinasi dan pengobatan di Honelama, Pisugi, Muliama, Araboda, Hubikiak. Rencana tahun ini kami layani 11 distrik," katanya.
Pencegahan perlu dilakukan sebab pernah terjadi kasus `hog cholera` pada tahun 2006 lalu di sejumlah distrik di Jayawijaya.
"Hog chloera ini cepat menular, jadi bisa saja karena dilepas tanpa dikandangkan makanya penyakit ini bisa tertular dengan cepat. Virus ini kalau menyerang babi maka dalam jangka waktu tujuh hari babi sudah mati," katanya.
Untuk pencegahan dan penanganan ternak dari serangan penyakit, pada tahun 2018 pemerintah mengalokasikan dana Rp75 juta untuk pengadaan obat-obatan dan peralatan serta Rp75 juta untuk biaya operasional.
"Untuk tahun ini khusus vaksinasi `hog cholera` kita tidak pengadaaan karena stok tahun lalu masih banyak, sementara untuk sekitar 20 jenis obat misalnya vitamin, antibiotik dan peralatan seperti jarum suntik, sarung tangan dan masker ini masih dalam proses," katanya.
Beberapa ciri ternak babi yang terkena `hog cholera` misalnya menggigil, dan muncul di sektar ujung telinga bintik-bintik merah, kemudian mencret.
"Kami sudah sampaikan kepada masyarakat (pemilik ternak), melalui media bahwa jika ingin dikunjungi oleh petugas kami, mereka bisa melapor ke puskesmas hewan yang ada di Hom-Hom," katanya.
Pada tahun 2017 lalu, bidang peternakan dan kesehatan hewan memberikan vaksinasi kepada kurang lebih 1.000 ternak babi yang tersebar di Jayawijaya. (*)