Jayapura (Antaranews Papua) - Pejabat di Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua menyakini aksi terorisme yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, tidak mempengaruhi arus distribusi barang ke Papua sehingga akifitas masyarakat dan perekonomian tidak terganggu.
"Dengan adanya kejadian teror bom di Surabaya itu, khusus di Papua kegiatan ekonomi tidak terlalu berpengaruh. Kemudian untuk pendistribusian bahan pokok dari Surabaya ke Papua tetap berjalan dengan baik," ujar Deputi Kepala KPw BI Papua, Adi Purwantoro, di Jayapura, Rabu.
Ia menjelaskan sebagian besar pemenuhan kebutuhan masyarakat di Papua masih harus didatangkan dari Surabaya.
Namun aksi teror tersebut tidak sampai mempengaruhi aktifitas perekonomian.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat Papua tidak perlu khawatir bila kebutuhan pokok mereka tidak akan tersedia karena pihak-pihak terkait sudah melakukan pemadatan stopk untuk waktu yang cukup panjang.
Adi menyampaikan bahwa BI melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan terus memantau keadaan stok bahan pokok dan kebutuhan lainnya, terutama saat Ramadhan dan menjelang perayaan Idul Fitri 1439 Hijriah.
"BI akan terus melakukan koordinasi dengan TPID bersama `stakeholders` terkait untuk memastikan bahwa harga dan kebutuhan Bapok itu stabil hingga hari H," kata dia.
Menurut dia, pada Ramadhan tahun ini ketersediaan stok bahan pokok sudah dipastikan aman, bahkan untuk beberapa komoditas seperti beras dan gula pasir, stoknya lebih hingga dua bulan.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir dan tidak harus melakukan pembelian bahan pokok secara berlebihan karena aktifitas distribusi barang tetap normal dan tidak terpengaruh aksi teroriseme. (*)