Timika (Antaranews Papua) - Pemerintah Distrik Mimika Baru mengapresiasi keberhasilan Kampung Minabua sebagai kampung terbaik dalam pengelolaan dana desa di Kabupaten Mimika dan juga meraih penghargaan juara ketiga di tingkat Provinsi Papua.
Sekretaris Distrik Mimika Baru, Richard N Wakum di Timika, Selasa mengatakan, pengelolaan dana desa dan berbagai bantuan pemerintah lainnya di Kampung Minabua menjadi contoh dan model bagi kampung-kampung lain di Mimika.
"Apa yang dilakukan oleh Kampung Minabua dalam pengelolaan dana desa maupun bantuan pemerintah lainnya seperti dana stimulan Ombas (Omaleng-Bassang), dana prospek begitu bagus, pengelolannya transparan, administrasinya jelas dan hasilnya dirasakan oleh masyarakat. Ini menjadi contoh bagi kampung-kampung yang lain," kata Richard.
Pemerintah Distrik Mimika Baru sudah beberapa kali melakukan monitoring lapangan bersama Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung, Inspektorat Daerah dan pendamping dana desa ke Kampung Ninabua.
Beberapa kegiatan yang dilakukan di Kampung Minabua, kata Richard, hasilnya memuaskan dan sangat membantu masyarakat setempat.
Sebagai contoh, katanya, pengadaan fasilitas internet gratis di Balai Kampung Ninabua untuk membantu para pelajar mengerjakan tugas sekolah, sehingga tidak perlu lagi bepergian jauh ke Kota Timika, terutama pada malam hari.
"Di Minabua ada program pengembangan internet masuk kampung. Ini sangat bagus untuk membantu anak-anak sekolah yang ada di wilayah tersebut. Diharapkan kampung-kampung lain juga membuat program unggulan dengan memanfaatkan bantuan dari pemerintah sehingga bisa membantu masyarakat," jelas Richard.
Ketua Badan Musyawarah Kampung (Bamuskam) Minabua, Herminus Kogoya menyambut positif program dana desa yang diluncurkan Pemerintah Pusat karena dirasakan sangat membantu pembangunan di kampung mereka.
"Saya pernah mengirim email langsung ke Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Pusat karena alokasi dana desa yang kami terima sangat membantu masyarakat. Kami berharap alokasi dana desa bisa ditingkatkan lagi mengingat dana yang turun langsung ke masyarakat sangat minim," kata Herminus.
Pada 2017, katanya, Kampung Minabua mendapat alokasi dana desa sebesar Rp930 juta, sedangkan 2018 alokasi DD menurun Rp100 juta
Adapun dana desa yang diterima Kampung Minabua selama dua tahun belakangan digunakan untuk membangun fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) pada setiap RT dari total 21 RT di kampung tersebut.
Sebagian lagi digunakan untuk membangun sarana jembatan beton ke lokasi lahan pertanian milik warga, serta penimbunan akses jalan di setiap RT.
Setiap RT akan mengusulkan rencana kegiatan di lingkungannya ke pengurus Bamuskam dan aparat kampung saat penyelenggaraan Musyawarah Rencana Pembangunan Kampung (Musrenbangkam) setiap tahun berdasarkan aspirasi dari warganya.
Begitu dana desa cair (pencairan dana desa dilakukan dalam tiga tahap), maka Bamuskam bersama aparat kampung akan mendistribusikan dana ke setiap RT untuk membiayai berbagai kegiatan yang telah diusulkan.
"Semua warga di tingkat RT terlibat seluruhnya dalam mengelola dana desa dan Ketua RT langsung ditunjuk sebagai pelaksana kegiatan. Dengan begitu, dana yang diterima bisa dinikmati langsung oleh warga setiap RT karena mereka terlibat dalam program dan kegiatan yang dilakukan di lingkungannya," kata Herminus.
Kampung Minabua terbentuk sejak 2014 setelah berpisah dari Kelurahan Timika Jaya kini memiliki penduduk sebanyak 4.922 jiwa sesuai hasil pendataan 2017 dengan 2.252 kepala keluarga (KK).
Mayoritas warga Kampung Minabua berprofesi sebagai petani, dengan 80 persen diantaranya merupakan putra daerah asli Papua dari Suku Dani.
Pemerintahan Distrik Mimika Baru apresiasi keberhasilan Kampung Minabua
Apa yang dilakukan oleh Kampung Minabua dalam pengelolaan dana desa maupun bantuan pemerintah lainnya seperti dana stimulan Ombas (Omaleng-Bassang), dana prospek begitu bagus, pengelolannya transparan, administrasinya jelas dan hasilnya dirasakan....