Timika (Antaranews Papua) - Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan (TP4) Kejaksaan Agung memuji kinerja TP4D Kejaksaan Tinggi Papua yang ikut membantu menyelesaikan sengketa lahan Stadion Papua Bangkit yang berlokasi di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.
"Salah satu bukti peranan TP4D di Jayapura itu yakni membantu penyelesaian sengketa lahan stadion baru itu. Ini sungguh luar biasa sehingga pekerjaan pembangunan stadion tidak mengalami masalah dan insya Allah bisa digunakan untuk penyelenggaraan PON tahun 2020," kata Kepala Sub Direktorat TP4 Kejaksaan Agung Arifin Hamid di Timika, Rabu.
Arifin Hamid dan beberapa rekannya ditugaskan oleh Jaksa Agung Muda Intelijen selaku Ketua TP4 Pusat untuk memonitoring dan mengevaluasi kinerja TP4D yang ada di daerah, termasuk di Papua.
Ia berharap jajaran TP4D di Papua bekerja proporsional dan profesional untuk mencegah terjadinya tindak pidana dalam pengelolaan proyek-proyek strategis.
"Sangat penting bagi semua komponen masyarakat mengawasi proyek-proyek pemerintah untuk mencegah terjadi praktik korupsi. Demikianpun rekan-rekan media sangat diharapkan perannya dalam upaya pemberantasan korupsi. Paradigma sekarang ini memang menuntut semua pihak harus bisa bekerja maksimal," kata Arifin.
Pada Rabu (14/11) siang, TP4 Kejaksaan Agung meninjau dua proyek strategis di Timika, Kabupaten Mimika yaitu dua unit proyek gedung terminal penumpang Bandara Mozes Kilangin Timika.
Kedua gedung terminal penumpang Bandara Mozes Kilangin Timika yang masing-masing berkapasitas 21 ribu meter persegi itu dibangun dengan anggaran dari Kementerian Perhubungan dan APBD Kabupaten Mimika.
"Kedua gedung terminal penumpang Bandara Timika ini juga kita harapkan sudah bisa difungsikan untuk menunjang kegiatan PON tahun 2020 sebab nanti akan ada banyak atlet dan ofisial dari setiap provinsi yang akan datang ke Timika. Tentu untuk bisa menyelesaikan ini, maka dibutuhkan anggaran yang sangat besar baik dari Kementerian Perhubungan maupun dari APBD Mimika," ujar Arifin.
Secara umum, katanya, pekerjaan gedung terminal penumpang Bandara Timika yang berada di sisi selatan dari lokasi bandara saat ini sudah berjalan sesuai progres dan diharapkan bisa rampung tepat waktu.
"Alhamdulilah semua berjalan baik. Memang harus diakui ada kendala soal faktor cuaca, lalu ada perubahan struktur atap untuk bisa menahan kekuatan gempa. Kemudian juga ada hak-hak kontraktor yang belum dibayar untuk pekerjaan tahun 2017 karena Kabupaten Mimika mengalami defisif anggaran. Kami berharap semua permasalahan itu bisa dicarikan solusinya," harap Arifin.