Jayapura (Antaranews Papua) - Pihak Polda Papua menduga enam orang anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) tewas saat kontak senjata dengan pasukan gabungan TNI-Polri yang terjadi di awal proses evakuasi jenazah para pekerja konstruksi dari Kampung Yigi, Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, pada 6 Desember 2018 siang hingga petang.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal di Jayapura, Senin, mengatakan enam warga sipil dilaporkan tewas saat tim gabungan TNI/Polri melakukan evakuasi di Yigi, Distrik Yall, Kabupaten Nduga, yang diduga merupakan anggota KKB yang kontak senjata dengan pasukan gabungan TNI-Polri.
Dugaan itu disebabkan sejak tim gabungan di kirim ke wilayah Kabupten Nduga tidak ada laporan yang diterima langsung anggota di lapangan tentang adanya warga sipil yang tewas tertembak sampai adanya berita tentang "enam orang tewas tertembak".
"Belum ada laporan tentang adanya warga sipil yang menjadi korban penembakan anggota (pasukan gabungan TNI-Polri)," kata Kombes Kamal.
Dia mengatakan enam warga yang diduga anggota KKB itu kemungkinan besar tewas saat terjadi kontak tembak sebelum berhasil mengevakuasi korban dan mengguasai kawasan Mbua dan Yigi.
"Tidak mungkin aparat keamanan dengan semena-mena menembak warga sipil karena mereka ada untuk melindungi masyarakat," ujar Kamal seraya menambahkan, walaupun demikian untuk memastikannya akan diselidiki lebih lanjut.
Aksi penyerangan terhadap karyawan PT Istaka Karya, menewaskan 18 orang termasuk staf BBPJN Wilayah XVIII Papua dan anggota TNI AD dari Yonif 755 Yalet Sertu (anumerta) Handoko.
Ketika ditanya tentang nasib empat karyawan PT Istaka Karya yang belum ditemukan, Kombes Kamal mengatakan anggota masih melakukan pencarian dengan menyisiri kawasan Yigi, dan gunung Tabo.
Pencarian masih terus dilakukan hingga ditemukannya seluruh karyawan PT Istaka Karya yakni Rikki Kardo Simanjuntak, Petrus Ramli, M.Ali Akbar dan Hardi Ali, tutur Kombes Kamal.