Jakarta (ANTARA) - Pendiri Lembaga Survei Indonesia (LSI), Denny JA, menyoroti beberapa hal negatif seputar penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2019, antara lain pemilu legislatif (pileg) menjadi anak tiri dari pemilu presiden.
Dalam pandangan Denny, penggabungan waktu pelaksanaan pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan anggota legislatif (Pileg) lebih banyak menghasilkan keburukan, karena porsi perhatian masyarakat lebih banyak terfokus pada pilpres.
"Pileg menjadi anak tiri. Sekitar 70 persen diskusi di masyarakat adalah seputar pilpres, pileg hanya 30 persen," kata Denny di Graha Dua Rajawali, Jakarta, Kamis.
Menurut Denny, digabungnya pilpres dan pileg juga membuka kultur pengkhianatan partai politik. Hal itu disebabkan pada sejumlah daerah tertentu, amat mungkin para calon legislatif memberikan dukungan kepada salah satu kontestan pilpres meski hal itu tidak sejalan dengan kebijakan partai.
Poin selanjutnya yang menjadi catatan Denny adalah pileg tidak berlangsung seimbang. Para caleg yang berasal dari partai yang memiliki capres/cawapres relatif dapat lebih mudah meraih dukungan masyarakat dibanding caleg yang tidak memiliki capres/cawapres sendiri.
Poin terakhir adalah nama caleg semakin tenggelam. Caleg semakin sulit mempromosikan diri dan kapabilitasnya karena perhatian publik sudah tersedot oleh pilpres.
"Mudah-mudahan bisa kita dorong agar hal ini digugat ke MK (Mahkamah Konstitusi), atau kita berikan dukungan kepada legislatif agar kedua hal ini tidak dicampur lagi," ujar Denny.
Berita Terkait
LSI ajang pencarian bakat sepak bola muda di Papua
Senin, 27 Maret 2023 18:06
Empat SSB Jayapura ikuti Liga Sentra Indonesia 2023
Senin, 27 Maret 2023 17:41
Sekjen PDIP Hasto: Polemik tunda Pemilu 2024 tak perlu diperpanjang
Jumat, 4 Maret 2022 4:04
LSI temukan lima alasan 5 Juni warga bisa kerja kembali normal
Sabtu, 30 Mei 2020 18:18
LSI Denny JA: Indonesia diperkirakan akan normal virus Corona pada Juni 2020
Rabu, 29 April 2020 16:14
LSI Denny JA: peluang Sandi maju di 2024 cukup besar
Selasa, 2 Juli 2019 19:49
LSI: Ganjar lebih berpeluang menjadi capres 2024 dibanding Puan Maharani
Selasa, 2 Juli 2019 19:43
LSI anggap wajar Anies dapat serangan publik secara bertubi-tubi
Selasa, 25 Juni 2019 20:56