Jakarta (ANTARA) - Perusahaan di bidang teknologi finansial (financial technology/fintech), DANA, berupaya menjaring lebih banyak pelanggan dompet digital dengan mengandalkan teknologi keamanan yang canggih.
"Kami menerapkan teknologi keamanan yang canggih, kita menjamin perlindungan keuangan pengguna," ujar CEO DANA, Vincent Iswara di Jakarta, Sabtu.
Dengan keyakinan atas keamanannya, lanjut dia, DANA bersedia menjamin penggantian 100 persen jika terjadi kesalahan atau transaksi yang tak sesuai.
"Itu jadi strategi kami. Keamanan itu sangat penting, kami yakin DANA memiliki trust dan safety sehingga menarik bagi pelanggan," katanya.
Ia menambahkan platform DANA juga memiliki kelebihan lain, yakni kemudahan dalam pembayaran karena telah terhubung dengan tabungan atau kartu kredit milik pengguna.
"Jadi pengguna tidak perlu top up, langsung nyambung ke tabungan atau kartu kredit, dan itu aman," ucapnya.
Hingga ke desa
Infrastruktur digital yang semakin baik dan penggunaan ponsel yang mendukung kemudahan memakai dompet digital, mendorong DANA terus berekspansi menjaring pengguna hingga ke desa-desa, bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di beberapa daerah.
"Tujuan kita adalah menuju Indonesia digital, kerja sama dengan BUMDes dapat mempercepat transaksi yang akhirnya mendorong aktivitas ekonomi," katanya.
Kendati demikian, ia tidak merinci jumlah dan lokasi BUMDes yang telah bekerja sama dengan DANA.
Berita Terkait
OVO menjadi alat pembayaran utama pilihan UMKM di Indonesia
Kamis, 23 Desember 2021 9:41
OJK sebut jumlah dana fintech di Papua naik jadi Rp1,82 miliar
Kamis, 23 Desember 2021 9:01
Kementerian Kominfo tutup akses 151 fintech P2P dan empat entitas tanpa izin
Selasa, 12 Oktober 2021 17:56
Riset: Inovasi teknologi mendorong ekonomi hijau dan berkelanjutan
Rabu, 6 Oktober 2021 10:53
OJK Papua imbau masyarakat gunakan fintech lending terdaftar
Sabtu, 25 September 2021 2:04
Indonesia peringkat tiga untuk instalasi aplikasi digital keuangan
Selasa, 22 Juni 2021 13:38
Ketua DPD ingatkan warga jangan gunakan pinjaman online ilegal
Selasa, 2 Maret 2021 11:33
BNI gandeng fintech hingga toko ritel memperluas akseptasi TapCash
Minggu, 27 Desember 2020 12:13