Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan pihaknya dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih berkoordinasi dan mendata dampak gempa 7,2 Skala Richter yang terjadi di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.
"Gempa tidak berpotensi tsunami, tetapi masyarakat diimbau tetap tenang dan waspada terhadap gempa susulan," kata Agus melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (14/7).
Agus mengatakan BPBD Kabupaten Halmahera Selatan melaporkan gempa dirasakan kuat selama dua detik hingga lima detik dan masyarakat panik berhamburan keluar rumah.
Gempa dirasakan di beberapa wilayah. Di Labuha, gempa dirasakan pada Skala VI Marcelli. Selain itu, gempa juga dirasakan di Weda (Skala V), serta Maba, Soasiu, dan Ternate (Skala IV).
Menurut portal resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), telah terjadi delapan gempa susulan setelah gempa 7,2 Skala Richter yang terjadi pada pukul 16.10 WIB. (TZ.D018)
Berita Terkait
Halmahera Utara diguncang dua kali gempa bumi dalam sejam
Senin, 10 Januari 2022 6:30
BMKG: Gempa bumi dangkal magnitudo 4,5 diTobelo Maluku Utara
Minggu, 9 Januari 2022 3:51
Gempa magnitudo 5,2 guncang Maluku Utara
Minggu, 26 Desember 2021 12:20
Gempa bumi magnitudo 5 getarkan Tobelo, Maluku Utara
Kamis, 14 Januari 2021 3:42
Gempa bumi magnitudo 5,7 di Maluku Utara tidak berpotensi tsunami
Senin, 15 Juni 2020 14:01
Gempa bumi tektonik magnitudo 5,3 di Maluku Utara tidak berpotensi tsunami
Minggu, 14 Juni 2020 22:44
BNPB: ratusan rumah warga Morotai rusak akibat gempa bumi Magnitudo 6,8
Minggu, 7 Juni 2020 20:39
Gempa dengan magnitudo 5,8 guncang Maluku Utara
Kamis, 16 April 2020 5:24