Jayapura (ANTARA) - Para auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) masih diteror oleh pihak tertentu saat memeriksa Laporan Keuangan Pemerintah (LKP) di kawasan pedalaman Papua.
"Memang masih ada gangguan walaupun sudah berkurang dibanding beberapa tahun yang lalu dan itu terjadi di kawasan pegunungan," kata Kepala BPK Papua Henry Simatupang di Jayapura, Selasa,
“Aksi teror terjadi walaupun tidak secara langsung kepada auditor namun diduga untuk mengganggu pemeriksaan yang sedang dilakukan,” tambah Simatupang ketika diwawancarai wartawan Antara.
Ia mengatakan karena sudah sering mendapat teror saat mengaudit maka pihaknya selalu waspada dan bekerja sama dengan aparat keamanan sehingga mendapat pengawalan saat bertugas di daerah tersebut.
"Puji syukur pemeriksaan dan pengecekan fisik di lapangan dapat dilakukan hingga tuntas," kata Simatupang seraya menambahkan, pengecekan fisik bisa dilakukan dimana saja tergantung apa yang mau dicek.
Dalam melakukan audit pihaknya memaksimal mungkin pemeriksaan dan pengecekan dengan menghindari daerah yang masuk kategori rawan, seperti beberapa waktu lalu saat melakukan pemeriksaan di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya Intan terjadi kebakaran sehingga anggotanya dipulangkan dan melanjutkan pemeriksaan di Nabire.
“Selama ini pemeriksaan tetap dapat dilaksanakan walaupun ada gangguan,” kata Simatupang.
Ketika ditanya tentang penyerahan laporan hasil pemeriksaan keuangan (LHP), Simatupang mengaku, dari 29 kabupaten dan kota serta provinsi yang belum menerima lhp adalah Kabupaten Nduga karena baru diserahkan ke BPK bulan Juni lalu.
Laporan keuangan dari Kabupaten Nduga masih diperiksa auditor dan dijadwalkan pertengahan Agustus mendatang, kata Henry Simatupang.