Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan kematian ikan secara massal di Pantai Ambon sejak beberapa hari terakhir bukan pertanda akan terjadi gempa bumi dan tsunami.
"Kami mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono yang dihubungi dari Jakarta, Senin.
Daryono menyebutkan, selama ini belum pernah ada peristiwa gempa besar dan memicu tsunami yang didahului oleh matinya ikan secara massal. Tidak ada dalam ilmu gempa menjadikan ikan mati sebagai precursor gempa dan tsunami.
"Kematian ikan secara masal ini dipastikan oleh sebab lain. Selama ini, kasus kematian ikan secara massal dapat diakibatkan oleh adanya ledakan, keracunan, atau faktor lingkungan yang mengakibatkan ikan mati," jelasnya.
Peristiwa matinya ikan secara masal ini bukan pertanda akan terjadi gempa dan tsunami.
Aktivitas kegempaan di Ambon dan sekitarnya saat ini normal-normal saja, tidak tampak adanya aktivitas yang mencolok, sehingga masyarakat diminta untuk tenang.
Merebaknya isu akan terjadi gempa dan tsunami ini bersumber dari berkembangnya isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, sementara yang mengembangkan isu ini juga tidak mengetahui asal usul penyebabnya secara pasti.
Jadi banyak asumsi yang berkembang di masyarakat, salah satunya dikaitkan dengan isu akan terjadi gempa dan tsunami.
"Kami imbau masyarakat tidak perlu mengungsi karena saat ini sedang tidak ada kejadian gempa kuat dan BMKG juga tidak sedang mengeluarkan peringatan dini tsunami," tambah Daryono.
Sejak Sabtu (14/9) warga mendapati ikan banyak yang mengapung dan mati di Pantai Hutumuri, Rutong, Lehari dan Hukurila, Ambon.
Warga mengkaitkan fenomena tersebut dengan tanda alam akan terjadi gempa besar dan tsunami. Akibatnya banyak warga termakan berita bohong (hoaks) tersebut. Sehingga beberapa warga berencana akan mengungsi karena takut akan terjadi tsunami.
Kini, pihak terkait sedang melakukan investigasi untuk mencari penyebab matinya ikan-ikan di Pantai Ambon.
Berita Terkait
KKP tangani paus sperma terdampar Distrik Biak Timur
Selasa, 13 Februari 2024 14:08
Kerugian akibat ikan mati Danau Maninjau capai Rp18,24 miliar
Rabu, 22 Desember 2021 14:16
Ikan Danau Maninjau kembali mati 350 ton, total menjadi 912 ton
Rabu, 22 Desember 2021 3:40
Ikan Paus Pilot Mati Terdampar Di Lebak
Selasa, 12 Mei 2020 11:01
Warga di Raja Ampat temukan ikan paus terjebak dan mati
Senin, 23 Maret 2020 11:07
Ikan mati massal di pantai Lolonluan Maluku terjadi dua kali dalam seminggu terakhir
Senin, 14 Oktober 2019 19:05
Karantina Ambon uji sampel dari ribuan ikan mati
Senin, 16 September 2019 17:22
Lemasko tuntut Freeport umumkan sampel ribuan ikan mati
Senin, 2 Mei 2016 7:51