No results found.
  • Home
  • Daerah
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Hukum
  • Politik
  • Otonomi Khusus
  • Ekonomi
  • Internasional
  • Artikel
  • Foto
  • Video
  • Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Logo Header Antaranews papua
Rabu, 14 Mei 2025
ANTARA News Papua
Logo Small Fixed Antaranews papua
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Barat
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
    • BNPB: Status tanggap darurat banjir Jayawijaya sesuai prosedur kebencanaan

      BNPB: Status tanggap darurat banjir Jayawijaya sesuai prosedur kebencanaan

      Sabtu, 3 Mei 2025 15:07

      BNPB bantu Rp756,8 juta untuk korban banjir dan longsor Jayawijaya

      BNPB bantu Rp756,8 juta untuk korban banjir dan longsor Jayawijaya

      Jumat, 2 Mei 2025 15:27

      Kemensos bantu beras 10 ton untuk korban banjir bandang Jayawijaya

      Kemensos bantu beras 10 ton untuk korban banjir bandang Jayawijaya

      Rabu, 30 April 2025 17:54

      LKBN ANTARA berangkatkan 140 pembaca setia untuk mudik gratis tujuan Jawa Timur

      LKBN ANTARA berangkatkan 140 pembaca setia untuk mudik gratis tujuan Jawa Timur

      Minggu, 30 Maret 2025 0:49

      LKBN ANTARA bagi paket bingkisan Lebaran untuk warga di sekitar Pasar Baru

      LKBN ANTARA bagi paket bingkisan Lebaran untuk warga di sekitar Pasar Baru

      Rabu, 26 Maret 2025 19:09

  • Daerah
    • Pemprov Papua Tengah harapkan Uskup Timika perkokoh semangat persatuan

      Pemprov Papua Tengah harapkan Uskup Timika perkokoh semangat persatuan

      Pemkab Jayapura genjot tanam komoditas pangan mendukung MBG

      Pemkab Jayapura genjot tanam komoditas pangan mendukung MBG

      Pemkab Supiori biayai kuliah 48 siswa unggul Papua Rp7,9 miliar

      Pemkab Supiori biayai kuliah 48 siswa unggul Papua Rp7,9 miliar

      Pemprov Papua Pegunungan harap warga mendukung pembangunan KIPP

      Pemprov Papua Pegunungan harap warga mendukung pembangunan KIPP

      Pemkab Lanny Jaya dorong pembangunan lima tahun dimulai dari kampung

      Pemkab Lanny Jaya dorong pembangunan lima tahun dimulai dari kampung

  • Gaya Hidup
    • Gubernur inginkan penambahan bandwidth wilayah Papua Pegunungan

      Gubernur inginkan penambahan bandwidth wilayah Papua Pegunungan

      BMKG Jayapura ingatkan potensi banjir rob pesisir Utara Papua

      BMKG Jayapura ingatkan potensi banjir rob pesisir Utara Papua

      Pemkab Mimika minta jamaah taat aturan agar ibadah haji lancar

      Pemkab Mimika minta jamaah taat aturan agar ibadah haji lancar

      Pemkab Jayapura-Telkom sinergi bangun infrastruktur digital

      Pemkab Jayapura-Telkom sinergi bangun infrastruktur digital

      BMKG imbau warga Jayawijaya tetap waspada cuaca ekstrem

      BMKG imbau warga Jayawijaya tetap waspada cuaca ekstrem

  • Olahraga
    • Pemkab Biak Numfor upayakan bangun stadion baru sepak bola

      Pemkab Biak Numfor upayakan bangun stadion baru sepak bola

      Persis Solo waspadai efektivitas PSBS di Stadion Lukas Enembe

      Persis Solo waspadai efektivitas PSBS di Stadion Lukas Enembe

      PSBS Biak siap jamu Persis di Stadion Lukas Enembe

      PSBS Biak siap jamu Persis di Stadion Lukas Enembe

      Pemkab Jayapura dukung atlet disabilitas berkarya meraih prestasi

      Pemkab Jayapura dukung atlet disabilitas berkarya meraih prestasi

      PSBS Biak menang 2-0 di markas Persita Tangerang

      PSBS Biak menang 2-0 di markas Persita Tangerang

  • Hukum
    • DPRK Lanny Jaya minta penjualan minuman beralkohol dilarang

      DPRK Lanny Jaya minta penjualan minuman beralkohol dilarang

      Personel Satgas Damai Cartenz berbagi kasih warga Kampung Wuyuneri

      Personel Satgas Damai Cartenz berbagi kasih warga Kampung Wuyuneri

      Polres Puncak Jaya siagakan 850 personel amankan perdamaian adat di Mulia

      Polres Puncak Jaya siagakan 850 personel amankan perdamaian adat di Mulia

      Kapolres AKBP Fauzan:polisi selidiki dugaan OTK bakar 13 unit rumah di Mulia

      Kapolres AKBP Fauzan:polisi selidiki dugaan OTK bakar 13 unit rumah di Mulia

      Abujapi komitmen menjaga kamtibmas di Papua

      Abujapi komitmen menjaga kamtibmas di Papua

  • Politik
    • Bawaslu Supiori awasi distribusi logistik PSU Pilkada Papua di KPU

      Bawaslu Supiori awasi distribusi logistik PSU Pilkada Papua di KPU

      Gubernur: Situasi Puncak Jaya kembali kondusif usai perdamaian secara adat

      Gubernur: Situasi Puncak Jaya kembali kondusif usai perdamaian secara adat

      Pemkab Biak: Anggaran PSU pilkada dari KPU Papua

      Pemkab Biak: Anggaran PSU pilkada dari KPU Papua

      Pemkab Jayapura mendorong tata kelola pemerintahan berbasis kinerja

      Pemkab Jayapura mendorong tata kelola pemerintahan berbasis kinerja

      Badan Kepegawaian Jayawijaya serahkan SK pelaksana tugas bagi eselon II-III

      Badan Kepegawaian Jayawijaya serahkan SK pelaksana tugas bagi eselon II-III

  • Otonomi Khusus
    • Pemkab Pegubin meningkatkan kerja sama pendidikan dengan Papua Nugini

      Pemkab Pegubin meningkatkan kerja sama pendidikan dengan Papua Nugini

      Kemenag ajak umat Buddha jaga kerukunan di Papua jelang PSU

      Kemenag ajak umat Buddha jaga kerukunan di Papua jelang PSU

      Pemprov Papua turunkan tim medis melayani korban banjir Mamberamo Raya

      Pemprov Papua turunkan tim medis melayani korban banjir Mamberamo Raya

      BPN Papua: OPD Kabupaten Mimika harus pahami proses pengadaan tanah

      BPN Papua: OPD Kabupaten Mimika harus pahami proses pengadaan tanah

      Pj Gubernur ajak semua pihak bersama tingkatkan mutu pendidikan di Papua

      Pj Gubernur ajak semua pihak bersama tingkatkan mutu pendidikan di Papua

  • Ekonomi
    • Pemkab petakan zona perekonomian daerah Jayapura

      Pemkab petakan zona perekonomian daerah Jayapura

      Pemkot Jayapura: Ikan tuna, tongkol dan cakalang menjadi produk unggulan

      Pemkot Jayapura: Ikan tuna, tongkol dan cakalang menjadi produk unggulan

      Bank Indonesia tampilkan kopi Papua di World of Coffee Jakarta

      Bank Indonesia tampilkan kopi Papua di World of Coffee Jakarta

      Biak Numfor gencarkan pengawasan produk kedaluwarsa

      Biak Numfor gencarkan pengawasan produk kedaluwarsa

      Pemkab Biak prioritas produk UMKM masuk e-katalog

      Pemkab Biak prioritas produk UMKM masuk e-katalog

  • Internasional
    • Kedubes RI mendampingi proses hukum 35 nelayan di Port Moresby-PNG

      Kedubes RI mendampingi proses hukum 35 nelayan di Port Moresby-PNG

      Konsul RI Vanimo: Empat WNI dilaporkan ditahan di Penjara Daru PNG

      Konsul RI Vanimo: Empat WNI dilaporkan ditahan di Penjara Daru PNG

      Indonesia tidak akan izinkan bangun pangkalan militer asing di tanah air

      Indonesia tidak akan izinkan bangun pangkalan militer asing di tanah air

      Kemenlu RI pastikan Indonesia berkontribusi lebih di kawasan Pasifik

      Kemenlu RI pastikan Indonesia berkontribusi lebih di kawasan Pasifik

      Menlu Retno Marsudi apresiasi PNG bangun hubungan kuat dengan Indonesia

      Menlu Retno Marsudi apresiasi PNG bangun hubungan kuat dengan Indonesia

  • Artikel
    • Upaya Pemerintah menghadirkan akses pendidikan inklusi di Papua

      Upaya Pemerintah menghadirkan akses pendidikan inklusi di Papua

      Membongkar jaringan penyuplai senpi dan amunisi ke KKB di Tanah Papua

      Membongkar jaringan penyuplai senpi dan amunisi ke KKB di Tanah Papua

      Khulu dan Rimeahili prosesi etnik Sentani sambut paskah Papua

      Khulu dan Rimeahili prosesi etnik Sentani sambut paskah Papua

      \"Markisa\" oleh-oleh khas Papua Pegunungan yang digemari wisatawan

      "Markisa" oleh-oleh khas Papua Pegunungan yang digemari wisatawan

      PLN hadirkan \"listrik hijau\" daerah 3 T di Tanah Papua

      PLN hadirkan "listrik hijau" daerah 3 T di Tanah Papua

  • Foto
    • LKBN ANTARA latih foto untuk UMKM Bangka Belitung

      LKBN ANTARA latih foto untuk UMKM Bangka Belitung

      Agrowisata Stroberi Napua

      Agrowisata Stroberi Napua

      Bandar Udara Wamena

      Bandar Udara Wamena

      Digitalisasi di lingkungan sekolah

      Digitalisasi di lingkungan sekolah

      Antara Biro Papua bersilahturahmi dengan Pendam XVII/Cenderawasih

      Antara Biro Papua bersilahturahmi dengan Pendam XVII/Cenderawasih

  • Video
    • Berikan kemudahan, Pemkot Jayapura buka layanan adminduk di kelurahan

      Berikan kemudahan, Pemkot Jayapura buka layanan adminduk di kelurahan

      LLDikti Papua alokasikan Rp282 M untuk beasiswa mahasiswa kurang mampu

      LLDikti Papua alokasikan Rp282 M untuk beasiswa mahasiswa kurang mampu

      Belah Kayu Doli, simbol perdamaian konflik Pilkada Puncak Jaya

      Belah Kayu Doli, simbol perdamaian konflik Pilkada Puncak Jaya

      Umat Budha di Jayapura rayakan Waisak dengan Amisa Puja

      Umat Budha di Jayapura rayakan Waisak dengan Amisa Puja

      Lapas Nabire kelas IIB tegang saat olah TKP kaburnya tiga napi KKB

      Lapas Nabire kelas IIB tegang saat olah TKP kaburnya tiga napi KKB

Logo Header Antaranews papua

Kisah pemuda perakit bom jadi penyelamat laut di Wakatobi

Oleh : Muhammad Zulfikar id Laut Wakatobi,kisah inspiratif,pemuda tomia,bom laut,sadar wisata,Bom ikan Rabu, 4 Maret 2020 9:24 WIB

Image Print
Kisah pemuda perakit bom jadi penyelamat laut di Wakatobi

Nyong Tomia (kanan) mengklasifikasikan jenis-jenis sampah yang dipungut di Pantai Huntete, Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara. (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Jakarta (ANTARA) - Pada awal 2000-an, di Desa Kulati yang terletak di Kecamatan Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara merupakan kawasan yang hampir setiap harinya terdengar dentuman bom.

Biasanya, dentuman bom identik terdengar di daratan sebagaimana banyak terjadi di negara-negara timur tengah akibat perang berkepanjangan. Namun, di Desa Kulati yang merupakan kawasan Taman Nasional, bom malah berdentum keras di lautan bebas. Ya, hampir setiap hari masyarakat di sana mengebom ikan untuk sekadar menyambung hidup.

Pemuda ini bernama lengkap Nyong Tomia dari Desa Kulati. Sedari kecil, ia telah diajarkan bagaimana cara mengebom ikan, mulai dari merakit hingga melakukan kegiatan ilegal itu secara mandiri di laut bebas. Tidak tanggung-tanggung, ia baru duduk di bangku kelas tiga Sekolah Dasar (SD) waktu itu.

Masa dimana seharusnya anak seusianya menikmati aneka permainan tradisional. Namun tidak dengan Nyong, panggilan akrabnya. Ia mesti ikut ke laut lepas bersama almarhum ayahnya, La Amiru untuk menangkap ikan dengan cara yang tidak ramah lingkungan.

Sebelum mengebom ikan-ikan di laut Wakatobi, Nyong bersama orang tua dan dua saudaranya pernah merantau ke Maluku. Namun, kerusuhan yang pecah pada 1999 memaksa keluarga La Amiru meninggalkan daerah itu sebab situasi kian mencekam.

Sambil melipat kaki seakan mengingat kejadian menegangkan itu, Nyong melanjutkan kisah perjalanannya bersama keluarga hingga dapat selamat dari maut. Untuk meninggalkan Maluku bukanlah perkara mudah. Ia dan keluarga harus menunggu satu-satunya kapal yang hendak berlayar ke Pulau Tomia. Sebenarnya ada kapal penumpang yang terus bersandar di Seram, namun karena situasi mencekam, keluarga La Amiru tidak berani menuju ke sana dengan alasan keselamatan.

Setelah menunggu beberapa waktu, akhirnya rombongan yang terdiri atas beberapa kepala keluarga saat itu mendapatkan tumpangan kapal yang hendak menuju Pulau Tomia. Dalam benak La Amiru dan rombongan kala itu singkat saja, yakni masalah sudah selesai dan mereka bisa meninggalkan Maluku dengan selamat.

Siapa sangka, nyatanya situasi mencekam di laut lepas malah lebih menegangkan. Selama 15 hari, ia bersama orang-orang yang melarikan diri tersebut terombang ambing di lautan. Tidak hanya itu, persediaan makan dan minum kian menipis dari hari ke hari.

Puncaknya adalah saat rombongan dihempas ombak badai selama empat jam di laut Banda pada tengah malam. Semua orang telah mengucapkan berbagai kalimat sakral agar kapal kayu yang mereka tunggangi tidak tertimpa musibah. Saking ganasnya hempasan ombak lautan yang menerjang kapal, ibu Nyong yakni Wa Siti Kana sampai jatuh pingsan akibat syok.

"Saat mama pingsan, ia bermimpi kalau kita memegang suatu benda berwarna biru, maka kita akan selamat," kata dia sembari mengingat kejadian memilukan itu.

Ternyata saat ibunya siuman dari pingsan, sebuah benda berwarna biru sudah berada di salah satu genggaman tangannya. Sontak saja Wa Siti Kana mengatakan "Kita akan selamat," ujar dia.

Benar saja, setelah empat jam lebih diterjang ombak badai rombongan tersebut tiba di Pulau Tomia yang merupakan salah satu gugusan dari Kepulauan Wakatobi sekitar pukul 01.00 WITA dini hari.

Sesampainya di Pulau Tomia tepatnya Pantai Teetimu, rombongan mendirikan pondok-pondok darurat seadanya. Mendaratnya keluarga La Amiru di pulau tersebut merupakan cerita awal dari desa yang cukup terkenal atas para nelayan yang kerap melakukan pengeboman di Taman Nasional Wakatobi pada awal 2000-an.

Diajak bapak

Sebagai anak nelayan yang tinggal di pinggiran pantai, pada umumnya masyarakat Desa Kulati mengandalkan laut sebagai mata pencarian untuk menyambung hidup. Berangkat dari cerita nenek moyang mereka yang disampaikan ulang oleh Nyong, dahulunya para leluhur menangkap ikan dengan cara ramah lingkungan. Karena, bagi mereka alam seperti orang tua sendiri.

Namun, cerita setelahnya berbeda. Desakan ekonomi yang terus menekan, memaksa nelayan-nelayan di sana mencari cara agar kebutuhan hidup dapat terpenuhi. Akhirnya, La Amiru bersama tujuh nelayan lain memutuskan untuk menangkap ikan dengan cara mengebom. Mereka berdelapan dikenal masyarakat setempat sebagai cikal bakal pengeboman ikan di laut.

Sebenarnya, sebelum La Amiru tiba di Pulau Tomia, ia sudah cukup mahir merakit bom kala merantau di Maluku. Berbekal pengetahuan itulah, ia mengajarkan kembali sekumpulan orang di desa tersebut.

Pada saat Nyong masih duduk di bangku kelas tiga SD, ia memang sudah sering diajak ke laut untuk mengebom ikan. Hanya saja itu dilakukan untuk sekadar membantu sang ayah.

Anak-anak Desa Kulati memperlihatkan sampah yang dipungut di Pantai Huntete, Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara. (ANTARA/(Muhammad Zulfikar)
"Saya menunggu di perahu kecil sementara bapak menyelam. Setelah itu, saya ditugasi bapak untuk melihat titik yang ditandai tempat ikan-ikan berkumpul untuk dibom," katanya.

Mulai merakit bom

Setahun kemudian, Nyong tidak lagi ikut mengebom dengan ayahnya. Ia lebih sering mengebom ikan dengan teman-teman seusianya. Setelah memiliki bekal merakit bom secara mandiri, pemuda tiga bersaudara itu mulai memberanikan diri mencari peruntungannya sendiri di laut lepas.

Pada dasarnya, ibu Nyong, Wa Siti Kana tidak pernah setuju putranya ikut mengebom ikan. Perasaan khawatir selalu menghantui saat sang anak mengebom ikan di laut lepas. Bahkan, suatu hari Nyong bersama ayahnya mengalami musibah kecil saat merakit bom. Tiba-tiba saja bom yang dirakit dengan menggunakan pupuk sebagai bahan utama itu meletus. Beruntungnya, mereka berdua tidak celaka.

"Mendengar letusan itu ibu datang dan marah-marah. Saking marahnya, ibu bilang kalau mau mati jangan di sini, di luar saja," kenang dia.

Tentu saja, perkataan almarhum ibunya itu merupakan luapan rasa ketakutan akan kehilangan orang yang ia cintai. Meskipun sudah berulang kali ditegur, Nyong tetap gigih apalagi ia mendapat dukungan penuh dari sang ayah untuk merakit bom.

"Saya lebih dekat ke bapak, saya terbiasa ikut bapak makanya ikut mengebom juga," katanya.

Untuk merakit satu buah bom, Nyong membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam saja. Bahan-bahan yang digunakan juga tidak rumit di antaranya pupuk, minyak tanah, botol dan beberapa benda lainnya. Berbekal satu kilogram bahan-bahan tadi, Nyong dapat membuat dua buah bom yang siap diledakkan.

Untuk satu kali mengebom, Nyong bisa mendapatkan hasil tangkapan yang cukup memuaskan. Ikan-ikan tersebut langsung dijual ke desa-desa terpencil di sekitar pulau. Hal itu dilakukan untuk menghindari jejak dari petugas taman nasional yang bisa saja mengamankan tangkapan termasuk mereka.

Pada rentang waktu 2001 hingga 2003 di sekitar laut Pulau Tomia, sekitar enam hingga tujuh kapal nelayan secara membabi buta mengebom ikan setiap harinya. Jarak antara satu nelayan dengan nelayan lainnya pun terbilang dekat yakni sekitar 200 hingga 300 meter saja.

Dahulunya, sebelum masyarakat Desa Kulati menggunakan pupuk sebagai bahan utama pembuatan bom, nelayan di sana sudah menggunakan mesiu dari mortir-mortir peninggalan Perang Dunia kedua yang masih aktif.

Untuk mengambil bubuk mesiu tersebut, masyarakat setempat harus menggergaji kepala mortil. Pemotongan itu biasanya dilakukan nelayan di bibir pantai agar tidak menimbulkan percikan api yang dapat memicu ledakan. Sepanjang sejarah Desa Kulati, sepengetahuan Nyong pernah terjadi satu kali kecelakaan fatal yang berujung pada kematian satu orang nelayan. Ini diakibatkan oleh adanya bom yang hendak dilempar ke laut malah terjatuh di sekitar kapalnya.

Sadar

Pada dasarnya masyarakat di Desa Kulati sadar betul bahwa perbuatan yang mereka lakukan salah. Namun, desakan ekonomi dari hari ke hari memaksa mereka mengebom ikan dengan cara tidak ramah lingkungan tersebut. Aktivitas ilegal mereka juga telah lama diintai dan dicurigai petugas Taman Nasional Wakatobi.

Pada 2004, La Amiru diamankan oleh petugas Kantor Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah Tiga karena aktivitas mengebom ikan. Selama empat hari, bapak tiga anak itu harus menjalani masa karantina.

Peristiwa itu merupakan titik balik dari keluarga La Amiru dan masyarakat setempat. Mereka menghentikan penangkapan ikan dengan cara mengebom. Meskipun memang pada awal-awal kejadian itu masih ada sejumlah nelayan nakal dan tetap melakukan tindakan ilegal itu. Namun tidak dengan Nyong Tomia, ia berhenti total.

"Bapak dikarantina empat hari. Itulah momentum saya tidak lagi mengebom ikan," katanya.

Setelah menamatkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Nyong pergi berdagang ke Tanah Jawa dan Papua. Sejatinya, ia ingin sekali melanjutkan studi namun kondisi ekonomi yang sulit memaksanya menunda mimpi tersebut.

Seiring dengan berjalannya waktu, pada 2013 Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) yang pada saat itu bernama The Nature Conservancy (TNC) mencoba menggandeng Nyong Tomia sebagai mitra dalam menyelamatkan lingkungan.

"2013 TNC mulai melakukan penyadartahuan kalau ada potensi yang lebih baik lagi selain menjadi nelayan," ujar Sekretaris Desa Kulati itu.

Secara perlahan namun pasti, Nyong bersama masyarakat setempat dan dibantu YKAN mulai memulihkan kondisi lingkungan yang rusak akibat bom tadi. Beragam cara dilakukan mulai dari transplantasi terumbu karang, edukasi tentang sampah dan sebagainya.

Perjalanan panjang Nyong dari bocah kecil pengebom ikan kini menjadi sosok inspiratif di Kabupaten Wakatobi. Bahkan, saat ini ia merupakan ketua kelompok sadar wisata yang diberi nama "Poassa Nuhada" dengan makna satu kemauan.

Kini, ia bersama sejumlah tetua adat dan pemuda setempat bertekad penuh menjaga alam Taman Nasional Wakatobi. Bahkan, secara berkala mereka mengumpulkan sampah-sampah kiriman yang terdampar di pesisir Pantai Huntete. Sampah plastik tersebut diklasifikasikan yang kemudian akan dijadikan ecobrick hingga paving block.


Editor: Muhsidin
COPYRIGHT © ANTARA 2025
  • facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • pinterest
Cetak

Berita Terkait

Gempa bumi magnitudo 6,9 di Laut Banda dirasakan di Wakatobi dan Kendari

Gempa bumi magnitudo 6,9 di Laut Banda dirasakan di Wakatobi dan Kendari

Jumat, 21 Agustus 2020 14:47

Hari kucing sedunia, ini fakta menarik soal kucing yang perlu kamu tahu

Hari kucing sedunia, ini fakta menarik soal kucing yang perlu kamu tahu

Minggu, 8 Agustus 2021 8:23

Pemkot Jayapura bentuk kelompok sadar wisata di 14 kampung

Pemkot Jayapura bentuk kelompok sadar wisata di 14 kampung

Sabtu, 11 November 2023 18:08

Universitas Muhammadiyah Papua membangun sikap sadar wisata bagi warga

Universitas Muhammadiyah Papua membangun sikap sadar wisata bagi warga

Sabtu, 2 September 2023 12:27

Babinsa kawal pembentukan kelompok sadar wisata di Kampung Saukobye

Babinsa kawal pembentukan kelompok sadar wisata di Kampung Saukobye

Kamis, 28 April 2022 16:11

Seluruh warga kampung wisata Samberpasi sadar e-KTP

Seluruh warga kampung wisata Samberpasi sadar e-KTP

Selasa, 20 Agustus 2019 20:01

Kemenpar ingin masyarakat desa makin sadar wisata

Kemenpar ingin masyarakat desa makin sadar wisata

Selasa, 25 Juni 2019 17:17

Biak intensifkan pembinaan kelompok sadar wisata

Biak intensifkan pembinaan kelompok sadar wisata

Minggu, 17 April 2016 17:31

  • Terpopuler
Pemprov Papua Pegunungan harap warga mendukung pembangunan KIPP

Pemprov Papua Pegunungan harap warga mendukung pembangunan KIPP

Bank Indonesia tampilkan kopi Papua di World of Coffee Jakarta

Bank Indonesia tampilkan kopi Papua di World of Coffee Jakarta

Bupati Biak lepas kafilah STQ XXVIII tingkat provinsi

Bupati Biak lepas kafilah STQ XXVIII tingkat provinsi

Pemkab Supiori biayai kuliah 48 siswa unggul Papua Rp7,9 miliar

Pemkab Supiori biayai kuliah 48 siswa unggul Papua Rp7,9 miliar

Biak Numfor gencarkan pengawasan produk kedaluwarsa

Biak Numfor gencarkan pengawasan produk kedaluwarsa

  • Top News
Pemkab Pegubin meningkatkan kerja sama pendidikan dengan Papua Nugini

Pemkab Pegubin meningkatkan kerja sama pendidikan dengan Papua Nugini

Pemkab Biak Numfor upayakan bangun stadion baru sepak bola

Pemkab Biak Numfor upayakan bangun stadion baru sepak bola

Gubernur inginkan penambahan bandwidth wilayah Papua Pegunungan

Gubernur inginkan penambahan bandwidth wilayah Papua Pegunungan

Kemenag ajak umat Buddha jaga kerukunan di Papua jelang PSU

Kemenag ajak umat Buddha jaga kerukunan di Papua jelang PSU

Gubernur: Situasi Puncak Jaya kembali kondusif usai perdamaian secara adat

Gubernur: Situasi Puncak Jaya kembali kondusif usai perdamaian secara adat

Video

Berikan kemudahan, Pemkot Jayapura buka layanan adminduk di kelurahan

Berikan kemudahan, Pemkot Jayapura buka layanan adminduk di kelurahan

Logo Footer Antaranews papua
papua.antaranews.com
Copyright © 2025
  • Home
  • Terkini
  • Top News
  • Terpopuler
  • Nusantara
  • Nasional
  • Daerah
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Hukum
  • Politik
  • Gaya Hidup
  • Otonomi Khusus
  • Ekonomi
  • Internasional
  • Artikel
  • Foto
  • Video
  • Artikel
  • Ketentuan Penggunaan
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • BrandA
  • ANTARA Foto
  • Korporat
  • PPID
  • www.antaranews.com
  • Antara Foto
  • IMQ
  • Asianet
  • OANA