Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo meminta penurunan harga minyak dunia yang saat ini turun hingga ke level 30 dolar AS per barel dikalkulasi dampaknya bagi perekonomian.
Hal itu disampaikan Presiden dalam Rapat Terbatas Penyesuaian Harga Gas untuk Industri dan Bahan Bakar Minyak Non Subsidi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.
"Terkait harga BBM, kita tahu harga minyak dunia sekarang ini turun hingga ke level kurang lebih 30 US dolar per barel. Karena itu saya minta dikalkulasi, saya minta dihitung dampak dari penurunan ini pada perekonomian kita, terutama BBM baik BBM bersubsidi maupun BBM nonsubsidi," ujar Presiden.
Presiden juga meminta para menteri terkait menghitung berapa lama kira-kira penurunan harga minyak dunia itu terjadi dan perkiraan harga ke depan.
"Kita harus merespon kebijakan, dengan kebijakan yang tepat dan juga harus memanfaatkan momentum dan peluang dari penurunan harga minyak ini untuk perekonomian kita," ujar Presiden.
Rapat Terbatas Penyesuaian Harga Gas untuk Industri dan Bahan Bakar Minyak Non Subsidi di Istana Merdeka, Jakarta, digelar Presiden melalui video conference dengan para menteri terkait.
Ratas melalui video conference dilakukan sebagai upaya social distancing pasca-merebaknya pandemi COVID-19 di Tanah Air.
Juru bicara Presiden Fadjroel Rachman menyampaikan rapat melalui video conference tetap efektif dilakukan dalam menjalankan pemerintahan.