Balikpapan (ANTARA) - Kalimantan Timur kembali mendapat kiriman berupa 6.000 alat pelindung diri (APD) dan 4.000 masker dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk penanganan vorus corona (COVID-19), yang diprediksi cukup untuk sepuluh hari ke depan.
“Kami terima kemarin sore (10/4). Cukup untuk sepuluh hari,” kata Direktur Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Eddy Iskandar, Sabtu. RSKD merupakan rumah sakit yang dikelola Pemprov Kaltim di Balikpapan.
APD yang diterima adalah baju khusus untuk melindungi tenaga kesehatan dari kemungkinan terjangkit COVID-19 saat menangani pasien positif maupun yang dicurigai terpapar. Baju dan masker ini hanya untuk sekali pakai, dan setelah itu langsung dimusnahkan dengan cara dibakar.
Baca juga: Presiden Jokowi: Hingga Mei 2020 kita butuh 3 juta unit APD
Menurut Eddy, bantuan tersebut sudah yang ketiga kalinya selama penderita dan yang dicurigai terpapar COVID-19 juga ditemukan Kalimantan Timur sejak pertengahan Maret lalu.
Bantuan itu segera dibagikan ke rumah-rumah sakit yang merawat pasien positif ataupun yang dicurigai terpapar virus yang pertama kali merebak di Wuhan, China tersebut.
Bantuan itu juga menambah persediaan APD dan masker di rumah sakit yang sudah menipis.
Baca juga: Tiga BUMN patungan sediakan 80 ribu APD bantu rumah sakit
Rumah-rumah sakit yang ada di Balikpapan kebagian 300 baju APD, yang dibagikan antara lain ke RS Beriman di Gunung Malang dan RS Tentara (RST) dr Harjanto di Gunung Pasir masing-masing 100 baju APD. RST diketahui merawat 3 pasien dalam pengawasan (PDP), sementara RS Beriman merawat 5 orang PDP.
RSKD yang saat ini merawat 16 pasien positif COVID-19 mendapat 1.000 baju APD dan 2 koli masker. RSKD juga merawat 29 orang PDP.
Dari RSKD juga ada catatan 1 pasien positif COVID-19 meninggal sebab penyakit tersebut dan 2 PDP meninggal sebab hal lain.
Baca juga: HIPMI galang anggota agar memproduksi ADP penanganan COVID-19
PDP juga ada di RS Pertamina Balikpapan dan tetangga dekat RSKD, RS Hermina di Jalan MT Harjono. Masing-masing merawat 1 PDP.
Dinas Kesehatan Balikpapan juga masih memantau 1.105 orang. Jumlah ini berkurang 66 orang dari pekan lalu yang mencapai 1.171 orang.