London (ANTARA) -
Pemerintah Inggris telah membeli 25 juta jas pelindung medis dari China dan sedang berupaya mencari lebih banyak pasokan pakaian pelindung medis dari seluruh dunia.
Upaya itu dilakukan pemerintah setelah beberapa rumah sakit memperingatkan bahwa persediaan mereka semakin menipis, kata Menteri Kebudayaan Oliver Dowden, Senin.
"Kami telah membeli 25 juta jas pelindung medis dari China, yang akan segera masuk ke Inggris. Kami sedang berupaya untuk mendapatkan persediaan (dari negara-negara) di seluruh dunia," ujar Dowden kepada LBC Radio.
Pemerintah Inggris juga mengatakan pihaknya memperkirakan 400.000 jas pelindung medis akan tiba dari Turki. Jas pelindung itu dikenakan oleh para petugas medis untuk melindungi mereka dari paparan virus corona baru selama bekerja di rumah sakit.
Sebelumnya, Pemerintah Inggris telah menghadapi kritik keras dari dokter dan petugas kesehatan karena kekurangan peralatan pelindung diri, termasuk masker, penutup muka, dan jas pelindung.
Pemerintah juga dikritik karena menyarankan bahwa beberapa jenis alat pelindung diri (APD) mungkin harus digunakan kembali jika persediaan habis.
Pemerintah dan badan perdagangan Inggris menyebut persaingan permintaan untuk persediaan APD dari negara-negara lain, yang juga dilanda krisis kesehatan global, sebagai alasan utama Inggris mengalami kekurangan APD. Banyak barang APD yang umumnya dibeli dari China.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Tiga rumah sakit Mimika dapat bantuan alat pelindung diri
Kamis, 18 Juni 2020 8:59
APD buatan IndonesiaI siap diekspor
Selasa, 9 Juni 2020 12:49
Kemendikbud distibusikan 268.381 APD rumah sakit pendidikan
Minggu, 31 Mei 2020 9:29
Kodim 1408/BS Makassar serahkan bantuan 3.000 APD COVID-19
Sabtu, 2 Mei 2020 18:05
Kapolresta Banyumas pastikan kerja wartawan aman dari penularan COVID-19
Kamis, 16 April 2020 18:01
Presiden Joko Widodo minta perizinan tidak hambat industri alat kesehatan
Rabu, 15 April 2020 11:46
Produksi Alat Pelindung Diri Untuk Tenaga Medis
Selasa, 14 April 2020 4:13
Pantau produksi APD, Kepala BKPM Bahlil kunjungi perusahaan peroleh izin edar
Minggu, 5 April 2020 16:48