Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Bakal Calon Bupati Sorong Selatan Yunus Saflembolo diduga menjadi korban penipuan dukun pengganda uang di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat akibat kejadian ini uang tunai senilai Rp200 juta miliknya tersebut raib dibawa pelaku.
"Korban ditemukan bersama rekannya dalam kondisi tidak sadar di sekitar objek wisata Curug Pareang Kampung Lembursitu, RT 007/002, Desa Sindangresmi, Kecacamatan, Jampangtengah," kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Jampangtengah Dedi Supardi di Sukabumi kepada wartawan, Rabu.
Informasi yang dihimpun, pria tersebut jauh-jauh datang dari Papua ke pelosok Kabupaten Sukabumi bermaksud untuk menemui orang yang diduga merupakan dukun pengganda uang pada Selasa (16/6).
Bersama dengan sekertaris pribadinya yang bernama Betzeba Paririe dan seorang sopir rental Rizki Alamsyah berangkat dari Hotel Oredo Jalan Mangga Besar Raya Jakarta Barat dengan menggunakan mobil Toyota Innova warna hitam bernomor polisi B 1329 SJB kemudian ke rumah seorang wanita di Jalan Baranangsiang, Kota Bogor dengan maksud untuk menggandakan uang.
Pada hari dan tanggal yang sama sekira pukul 16.00 WIB, kemudian rombongan bertemu dengan seseorang yang diduga dukun pengganda uang di sekitar Rumah Makan Panorama. Atas petunjuk dukun tersebut, bakal calon bupati itu berangkat menuju ke objek wisata Curug Pareang.
Saat di lokasi wisata itu, pelaku memberikan susu yang sudah dibukanya dan diduga dicampur dengan obat bius, berselang sekitar satu jam pria dan rekannya tidak sadarkan diri dan pelaku mulai beraksi dengan mengambil uang ratusan juta rupiah milik korban yang disimpan di dalam tas berwarna hitam.
Usai melaksanakan aksinya, tersangka kemudian menemui sopir mobil rental dan berkata bahwa korban di dalam kondisi kelelahan karena badannya terlalu besar dan tidak mampu berjalan lagi. Rizki pun langsung menemui korban yang ternyata sudah tidak sadarkan diri diduga akibat dibius.
Sementara Kapolsek Jampangtengah AKP Usep Nurdin mengatakan pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menyelidiki kasus dugaan penipuan yang dilakukan oleh dukun pengganda uang. "Kami masih meminta keterangan dari sejumlah saksi untuk mengungkap kasus ini," katanya.