Jenewa (ANTARA) - Wabah global virus corona merupakan jenis bencana yang bakal berdampak lama pada masa mendatang, kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Jumat (31/7).
"Pandemi ini merupakan krisis kesehatan sekali dalam seabad, yang dampaknya bakal terasa hingga puluhan tahun ke depan," kata Tedros saat pertemuan komite darurat WHO, menurut pernyataan yang dirilis oleh badan tersebut.
Pandemi tersebut telah menjangkiti lebih dari 17 juta orang dan menelan lebih dari 670.000 korban jiwa sejak kemunculannya pertama kali dilaporkan di Kota Wuhan, China.
Amerika Serikat, Brazil, Meksiko serta Inggris selama beberapa pekan terakhir sangat terguncang akibat penyakit COVID-19, saat pemerintahan mereka berjuang untuk mendapatkan cara penanganan yang efektif.
Kondisi ekonomi di berbagai wilayah babak belur akibat pembatasan COVID-19, yang diterapkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, dan banyak wilayah yang mengkhawatirkan gelombang kedua kemunculan virus corona.
Sementara itu, sekitar lebih dari 150 perusahaan farmasi sedang membuat vaksin, meski penggunaan pertama vaksin tidak dapat diprediksikan hingga awal 2021, menurut WHO pekan lalu.
Meski pengetahuan tentang virus baru meningkat, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab dan populasi masih rentan, lanjut Tedros.
"Hasil awal dari riset serologi (antibodi) menunjukkan gambar yang konsisten: sebagian besar orang di dunia masih rentan terhadap virus ini, bahkan di daerah yang pernah menjadi wabah parah sekali pun," katanya.
"Banyak negara yang yakin bahwa mereka yang telah melewati masa tersulit, kini sedang bergulat dengan wabah baru. Sejumlah negara yang tidak begitu berdampak, kini menyaksikan lonjakan kasus maupun kematian."
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Daerah diminta tutup kembali sekolah jika penularan virus corona meningkat
Kamis, 13 Agustus 2020 9:53
Belum termasuk dampak virus corona, klub-klub Inggris sudah rugi Rp1 triliun
Rabu, 10 Juni 2020 9:46
Harga barang kebutuhan pokok di Jayapura naik dampak virus Corona
Rabu, 29 April 2020 16:22
Kementerian Sosial persilakan Pemda usulkan data penerima bansos COVID-19 diluar DTKS
Rabu, 29 April 2020 12:09
Kepala ORI:Papua Barat diminta antisipasi dampak keamanan akibat COVID-19
Kamis, 23 April 2020 16:13
Kepala BKF duga anggaran Rp405,1 triliun tak cukup tangani dampak COVID-19
Senin, 20 April 2020 13:31
Rasionalisasi belanja Papua Barat ditargetkan selesai 18 April
Sabtu, 18 April 2020 0:25
Cathay Pacific akan berhentikan ratusan awak kabin internasional di Amerika
Jumat, 17 April 2020 22:34