Jayapura (ANTARA) - Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, di Jayapura, Senin, membenarkan penyidik sedang mendalami kecurigaan keterlibatan petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Yahukimo terkait penyerangan yang menewaskan staf KPU setempat Henry Jovinski di Dekai.
Penyidik masih mendalami kecurigaan tersebut, karena ada beberapa kejanggalan terkait insiden yang menewaskan staf KPU yang membidangi informasi dan teknologi (IT).
Bahkan, dari pemeriksaan terungkap ternyata Carolina Pahabol, istri Karen Mohi saat itu tidak dalam keadaan sakit, ujar Irjen Pol Waterpauw pula.
Mantan Kapolda Sumut menyatakan, selain kejanggalan tersebut juga yang menjadi pertanyaan kenapa pelaku hanya menyerang korban dan kenapa saksi Mohi melarikan diri dan tidak membantu rekannya yang diserang orang tak dikenal (OTK).
Seharusnya dia bertanggung jawab dan membantu korban, karena awalnya korban diajak saksi ke rumahnya dengan alasan mengantar obat untuk istrinya yang sedang sakit, kata Waterpauw seraya menambahkan untuk memastikan semuanya masih menunggu hasil penyelidikan.
Terkait salah seorang pelaku mantan narapidana yang kabur dari penjara, Kapolda Waterpauw mengaku ada laporan kalau salah seorang pelaku adalah mantan narapidana yang kabur.
"Mudah-mudahan para pelaku dapat segera ditangkap, sehingga kasusnya terungkap," kata Kapolda Irjen Pol Waterpauw.