Cianjur (ANTARA) - Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, bersama dinas terkait di Pemkab Cianjur, masih berupaya membuka kembali akses jalan yang tertutup longsor di sejumlah kecamatan di wilayah selatan, tidak hanya banjir, longsor juga menutup akses jalan desa dan kabupaten menuju Kecamatan Cijati, Leles dan Agrabinta.
Sekteraris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi, Ahad, mengatakan hingga saat ini alat berat masih bekerja untuk membuka kembali akses jalan yang tertimbun longsor di sebagian besar jalan desa yang menghubungkan Kecamatan Cijati-Leles-Agrabinta.
"Sepanjang akhir pekan, tidak hanya banjir yang melanda kawasan selatan Cianjur, kami juga mendapat laporan kejadian longsor di kecamatan Leles, Cijati dan Agrabinta. Akses jalan desa dan jalan kabupaten tertutup metarial longsor hingga seratus meter dengan ketinggian beragam," katanya.
Bahkan akses menuju Cijati, Leles dan Agrabinta, saat ini lumpuh total dan sejumlah wilayah di kecamatan tersebut terisolir, sehingga pihaknya berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menurunkan alat berat untuk membuka kembali jalan yang tertutup agar memudahkan petugas menyalurkan bantuan dan aktivitas warga tetap berjalan.
Pihaknya mencatat tidak hanya akses jalan, enam jembatan penghubung di ketiga wilayah mengalami kerusakan, sehingga tidak dapat dilalui kendaraan. Bahkan aktifitas perekonomian warga terhambat sejak dua hari terakhir, sehingga upaya menyingkirkan material longsor dibantu warga dan aparat setempat dengan alat manual selain alat berat.
"Panjang dan banyaknya titik longsoran yang menutup akses jalan membuat pembersihan material longsoran membutuhkan waktu lama. Kami sudah berkoordinasi dengan provinsi untuk membantu penambahan alat berat agar jalan dapat kembali dilalui," katanya.
Ia menjelaskan data sementara yang diterima pihaknya dari petugas di lapangan, enam jembatan di Kecamatan Leles rusak dan tertutup material longsor dan sampah yang terbawa banjir. Puluhan titik jalan desa di tiga kecamatan tertutup longsor dan puluhan rumah di tiga kecamatan terancam.
"Kami masih menunggu hasil pendataan petugas di lapangan berapa banyak rumah yang terancam. Namun, kami sudah mengimbau warga di wilayah rawan bencana untuk waspada dan segera mengungsi. Seluruh relawan tangguh bencana di masing-masing desa siaga untuk melakukan evakuasi," katanya.*