Chicago (ANTARA) - Harga emas jatuh pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Presiden AS Donald Trump menghentikan pembicaraan stimulus hingga setelah pemilihan November dan fokus bergeser ke risalah pertemuan terakhir Federal Reserve (Fed) AS untuk petunjuk tentang prospek kebijakan moneter.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, terpangkas 18 dolar AS atau 0,94 persen, menjadi ditutup pada 1.890,80 dolar AS per ounce, mencatat kerugian untuk hari kedua berturut-turut.
Harga emas berjangka jatuh 11,3 dolar AS atau 0,59 persen menjadi 1.908,80 dolar AS pada Selasa (6/10/2020), setelah terangkat 12,5 dolar AS atau 0,66 persen menjadi 1.920,10 dolar AS pada (5/10/2020) dan turun 8,7 dolar AS atau 0,45 persen menjadi 1.907,60 dolar AS pada akhir pekan lalu (2/10/2020).
Presiden AS Donald Trump pada Selasa (6/10/2020) mengumumkan penghentian negosiasi stimulus tambahan sampai setelah pemilihan presiden 3 November, mendorong harga emas turun hampir dua persen. Dia kemudian menyarankan bantuan penggajian baru untuk maskapai penerbangan angkutan penumpang AS.
"Pembalikan Presiden Trump dari 'tidak ada negosiasi stimulus' menjadi 'tindakan bantuan sepihak' telah membantu mendukung harga emas meskipun dolar AS hanya melemah sedikit," kata Manajer Portofolio GraniteShares, Jeff Klearman.
"Kekhawatiran pengrusakan permintaan terkait Virus Corona masih berlimpah, yang berarti cepat atau lambat, paket stimulus fiskal kemungkinan akan disahkan dan The Fed akan melanjutkan kebijakan moneter akomodatif yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Klearman.
Pejabat Fed AS menyatakan keprihatinan tentang berakhirnya tunjangan asuransi pengangguran, mencatat bahwa bantuan fiskal tambahan akan membantu mempertahankan pemulihan, menurut risalah pertemuan kebijakan terakhir Fed yang dirilis pada Rabu (7/10/2020).
The Fed juga menunjukkan keyakinannya akan meningkatkan kepemilikannya atas surat berharga pemerintah pada kecepatan saat ini jika tidak lebih cepat selama beberapa bulan mendatang.
Ketua Fed Jerome Powell pada Selasa (6/10/2020) menyerukan lebih banyak bantuan untuk bisnis dan rumah tangga guna menjaga pemulihan ekonomi yang baru lahir dari keterpurukan.
"Ada antisipasi tentang tingkat inflasi sebagai akibat dari stimulus ... dan itu bisa dilindungi oleh emas," kata Presiden dan Kepala Investasi Manajemen Sica Wealth, Jeffrey Sica.
"Akan ada potensi besar tidak adanya hasil pemilihan pada November, yang akan membantu harga emas sebagai tempat pelarian ke investasi yang aman," tambahnya.
Kenaikan indeks-indeks pasar saham AS pada Rabu (7/10/2020), juga memberikan tekanan tambahan pada emas.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 2,5 sen atau 0,1 persen menjadi ditutup pada 23,896 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 3,5 dolar AS atau 0,4 persen menjadi ditutup pada 866,8 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Harga emas menguat karena inflasi yang tinggi meningkatkan daya tariknya
Kamis, 14 April 2022 4:42
Harga emas naik setelah ekuitas AS jatuh dan perang Ukraina-Rusia berlanjut
Selasa, 12 April 2022 5:40
Harga emas terdongkrak 14,7 dolar didorong kekhawatiran inflasi dan Ukraina
Jumat, 8 April 2022 5:48
Harga emas melemah 4,4 dolar jelang rilis risalah pertemuan Federal Reserve
Kamis, 7 April 2022 5:22
Harga emas jatuh 6,5 dolar tertekan prospek kebijakan moneter agresif Fed
Rabu, 6 April 2022 5:36
Harga emas menguat dipicu prospek lebih banyak sanksi Rusia
Selasa, 5 April 2022 5:17
Harga emas anjlok 30 dolar karena data pekerjaan AS dan "greenback" menguat
Sabtu, 2 April 2022 6:28
Harga emas terdongkrak 15 dolar terdorong berlanjutnya konflik Rusia-Ukraina
Jumat, 1 April 2022 6:10