Jakarta (ANTARA) - Keluarga Rion Yogatama membawa sidik jari terduga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ-182 tersebut ke posko ante mortem Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta pada Senin (11/1) sekitar pukul 10.00 WIB.
"Bawa ijazah dan Kartu Keluarga (KK)," ujar Sugito, paman Yoga, saat ditemui wartawan di Jakarta, Senin.
Sugito masih berharap menemukan kabar baik dari peristiwa tersebut. Pasalnya, Yoga (30) sempat menggunakan maskapai lain saat berangkat dari Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.
Ia baru berganti maskapai Sriwijaya Air ketika transit di Jakarta, sebelum bertolak ke Pontianak, Kalimantan Barat.
Yoga adalah karyawan salah satu perusahaan pembangunan tower jaringan telekomunikasi. Ia sudah malang-melintang bekerja di sana dan kerap ditempatkan di luar kota.
Sugito mengatakan Yoga baru saja akan ditempatkan bekerja di Pontianak oleh perusahaannya.
"Tadinya (bekerja) di Jakarta, terus sempat pulang ke Lubuk Linggau, lalu (bekerja) ke Pontianak. Tapi transit (dulu) di Jakarta," kata Sugito.
Sebelumnya, pria yang memiliki dua anak yang masih balita itu sudah pernah ditempatkan perusahaan untuk bekerja di Papua, Ambon, dan Bali.
Sebelum berangkat ke Pontianak, Yoga sempat meminta istrinya memakai baju putih. Sedangkan anak-anaknya diminta memakai baju Yoga.
Saat itu, Sugito tidak tahu mengapa permintaan tersebut diajukan.
"Enggak tahu kenapa," kata Sugito.
Sesaat sebelum kejadian nahas tersebut, istri Yoga juga masih sempat berkontak dengan suaminya.
"Sekitar jam 13.00 WIB, mereka berangkat ke Pontianak (dari Jakarta). Nah selang beberapa menit, hilang kontak. Serempak dengan itu, kan di dalam pesawat, ponsel dimatikan," kata Sugito.
Akhirnya, ketika tiba di Pontianak, mereka diberi kabar dari rekan kantor Yoga di Pontianak bahwa di dalam data manifest Sriwijaya Air yang hilang kontak, tertera nama Rion Yogatama.
Sembari menunggu kabar, keluarga pun berangkat ke Jakarta pada Sabtu malam (9/1) dan diberi penginapan oleh maskapai Sriwijaya Air, walau akomodasi ke Jakarta mereka tanggung dari kocek pribadi.
Hingga pada Senin (11/1) keluarga Yoga pun datang ke RS Polri untuk mengonfirmasi data fisik ante mortem milik Yoga.
Sugito mengatakan keluarga berharap pihak Rumah Sakit dapat memberi kejelasan mengenai kabar Yoga yang sebenarnya.
"Harapannya supaya cepat ketemu, cepat dikubur lah dengan baik-baik," kata Sugito.
Berita Terkait
Penyelam SAR TNI temukan dompet dan gawai Rion Yogatama
Minggu, 17 Januari 2021 19:00
Otoritas Bandara Sentani: Kecelakaan Trigana Air tidak ada korban jiwa
Selasa, 5 November 2024 13:35
RSUD Serui rawat 23 korban kecelakaan Trigana PK YSP ATR 42-500
Senin, 9 September 2024 19:59
PT Jasa Raharja serahkan santunan dua korban pesawat jatuh di Yalimo
Selasa, 18 Juli 2023 18:17
Tim DVI Polda Papua serahkan enam jenazah keluarga korban pesawat PK-SMW
Kamis, 13 Juli 2023 14:30
SAM Air sewa pesawat angkut jenazah korban kecelakaan
Kamis, 13 Juli 2023 9:39
PT Jasa Raharja siapkan Rp300 juta untuk korban pesawat jatuh di Yalimo
Rabu, 12 Juli 2023 20:02
Tim DVI ungkap hasil pemeriksaan DNA korban pesawat Sam Air
Rabu, 12 Juli 2023 19:23