Jakarta (ANTARA) -
Direktur Paramadina Graduate School of Diplomacy Shiskha Prabawaningtyas berpendapat calon panglima TNI dari matra laut akan mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo dalam memperkuat poros maritim dunia.
"Saya kira pengangkatan matra laut sebagai panglima TNI, akan memperkuat pesan atas komitmen dan konsistensi pemerintah dalam upaya profesionalisme TNI," kata Shiskha menanggapi rencana pergantian panglima TNI di Jakarta, Rabu.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiunnya pada November 2021.
Namun demikian, untuk menjamin upaya peningkatan profesionalisme TNI, dasar pertimbangan pergantian Panglima TNI harus memperhatikan rambu-rambu UU TNI termasuk mekanisme rotasi di antara matra.
"Jika Panglima TNI sebelumnya dari AD, saat ini dari AU, maka seyogyanya calon Panglima TNI baru dari matra AL. Dan ini berarti Kasal Laksamana TNI Yudo Margono," ucapnya.
Shiskha mengatakan peningkatan ketegangan di wilayah Laut China Selatan dan eskalasi konflik Indonesia dan Tiongkok terkait aktivitas kapal penangkap ikan di Laut Natuna Utara tentu membutuhkan orientasi strategi pertahanan maritim termasuk pengamanan jalur keamanan dan keselamatan di laut.
Menurut dia, peristiwa tenggelamnya kapal selam, KRI Nanggala-402 di perairan Bali beberapa waktu lalu tidak akan berimbas terhadap citra Laksamana TNI Yudo Margono.
"Saya kira tidak. Saya malah melihat peningkatan perhatian publik pada kondisi alutsista dan memberikan momentum untuk memperkuat prioritas penguatan kapasitas pertahanan maritim menuju pembentukan negara maritim Indonesia," jelasnya.
Orientasi dan prioritas perspektif maritim dalam penguatan postur dan kapasitas pertahanan melalui profesional TNI menjadi semakin urgen.
"Geopolitik dunia semakin mengarah pada penguasaan akses dan sumber daya di laut yang tentu saja membutuhkan tata kelola ruang maritim di antar para negara yang berkepentingan," kata Shiskha.
Selain Kasal, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo juga memiliki peluang yang sama untuk menjabat sebagai panglima TNI.