Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti meminta Polri segera mengusut tuntas kasus jurnalis Marsalem Harahap yang meninggal dunia setelah orang tidak dikenal diduga menambaknya di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
"Secara pribadi, saya juga menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya rekan wartawan Saudara Marsalem Harahap. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," kata La Nyalla Mahmud Mattalitti dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, sangat penting untuk mengungkap siapa dalang, pelaku, dan motif yang melatarbelakangi kasus tersebut, apakah terkait dengan masalah pekerjaan, persoalan pribadi, atau ada hal lainnya.
"Polisi harus segera mengusut dan menangkap pelaku, kejadian itu tidak bisa dibiarkan karena merupakan ancaman bagi kegiatan jurnalistik. Kami yakin polisi akan cepat bekerja, apalagi banyak pihak yang menyoroti kejadian ini," ujarnya.
La Nyalla yang merupakan anggota Dewan Penasihat PWI Jawa Timur tersebut mengatakan bahwa kejadian kekerasan terhadap jurnalis bukan baru kali pertama terjadi.
Oleh karena itu, dia mendorong adanya langkah-langkah peningkatan perlindungan terhadap para jurnalis di Indonesia.
"Kasus kekerasan kepada wartawan sudah sering terjadi, seperti ancaman, pemukulan, bahkan hingga pembunuhan, padahal Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers menjamin perlindungan terhadap pers. Jadi, perlindungan terhadap teman-teman wartawan mutlak dilakukan," katanya.
Wakil rakyat asal Daerah Pemilihan Jatim itu juga mengingatkan kepada seluruh jurnalis yang ada di Indonesia untuk berhati-hati dalam bertugas karena wartawan merupakan salah satu profesi dengan risiko kerja yang tinggi.
Menurut dia, mencari dan mendapatkan informasi untuk bisa dibagikan kepada masyarakat memang penting dan merupakan tugas yang mulia. Namun, wartawan harus lebih menomorsatukan keselamatan jiwa.