Yogyakarta (ANTARA) - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meminta masyarakat memperketat penerapan protokol kesehatan untuk mencegah potensi penyebaran varian baru COVID-19, Omicron di Indonesia.
"Kami semua harus taat protokol kesehatan. Kalau kita selalu disiplin, insyaAllah kita akan segera bebas dari ancaman wabah ini," kata Ketua Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC) Mohammad Agus Samsudin melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Sabtu.
Selain menerapkan prokes, ia juga mengimbau masyarakat mengonsumsi makanan yang bergizi serta rajin berolahraga.
Agus berharap masyarakat tidak lengah karena menurut para pengamat varian Omicron tiga kali lebih mungkin memicu infeksi ulang (reinfeksi) dibandingkan dengan varian Delta atau Beta.
Selain memperketat pintu masuk negara, menurut dia, pemerintah perlu meningkatkan surveilans genomik.
Kendati demikian, ia meminta masyarakat tidak panik mengingat pemerintah telah berupaya menahan varian baru itu masuk.
"Jangan panik, pemerintah sudah membuat kebijakan untuk menahan Omicron supaya tidak masuk," kata dia.
Meski angka indikator penanganan COVID-19 di Indonesia terus menunjukkan perbaikan, Agus mengingatkan agar tanpa bosan disiplin protokol kesehatan seperti jaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, dan segera vaksinasi.
"Semua pihak tidak ingin bila wabah ini kembali melonjak di tanah air. Sebab apabila lengah, maka kemungkinan kasus naik kembali pun bisa terjadi seperti di negara-negara lain," kata dia.
MCCC, kata dia, mengapresiasi para tenaga kesehatan dan relawan yang berjuang tak kenal lelah merawat para pasien, sehingga wabah dapat terkendali dan terus melandai.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah membantu MCCC, khususnya dalam penurunan kasus COVID-19, sehingga kita bisa melihat atas kerjasama pula dengan pemerintah sekarang angka yang positif terus mengalami penurunan,” kata Agus.