Timika (ANTARA) - Manajemen PT Freeport Indonesia (PTFI) menyerahkan bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam yang terjadi di Kampung Atuka, Distrik Mimika Tengah dan tiga kampung di Distrik Amar, Kabupaten Mimika pada awal Januari 2022.
Keterangan corporate communication PT Freeport Indonesia diterima ANTARA, Jumat, disebutkan penyerahan bantuan diserahkan langsung Wakil Presiden Pembangunan Berkelanjutan PTFI Nathan Kum kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mimika Yosias Lossu pada Rabu (12/1/2022) di kantor BPBD Mimika Jl. Charitas Sp 2, Timika.
Bantuan kemanusiaan dari PTFI berupa bahan makanan (Bama) terdiri beras 2,5 ton, gula 1,25 ton, 20 jerigen minyak goreng total 360 liter, kopi 20 karton, teh 20 karton, susu kaleng 20 karton, dan makanan cepat saji sebanyak 150 karton, dengan total berat bantuan sekitar 4 Ton senilai Rp 120 juta rupiah.
“Bencana alam ini membawa duka dan kerugian secara moril dan materi bagi masyarakat Distrik Amar, kampung Atuka dan sekitarnya, karena itu PT Freeport Indonesia berupaya melakukan sinergi bersama Pemkab Mimika (BPBD) untuk selanjutnya bisa menyalurkan bantuan ini kepada masyarakat yang terdampak,”kata Nathan Kum saat menyerahkan bantuan di kantor BPBD Kabupaten Mimika.
Nathan Kum menambahkan, PTFI selalu bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Mimika dalam hal pendistribusian bantuan kemanusiaan, dan PTFI tidak jalan sendiri dan selalu tetap berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah.
Kepala BPBD Mimika Yosias Lossu menyampaikan apresiasi atas dukungan dari pihak PTFI dalam meringankan beban masyarakat yang terkena dampak bencana.
“Sebagai perwakilan pemerintah saya mengucapkan terima kasih kepada PT Freeport Indonesia yang telah membantu kita dalam mengumpulkan bantuan bahan makanan untuk masyarakat Amar dan Atuka, kiranya Tuhan memberkati perusahaan Freeport,” ungkap Yosias.
Sebagai perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Mimika, Keluarga besar PTFI menyampaikan simpati yang mendalam kepada masyarakat di Distrik Amar dan Atuka atas musibah yang terjadi.
“Bantuan yang diberikan kepada masyarakat ini diharapkan dapat meringankan beban mereka,” ungkap Nathan Kum.