Jayapura (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyatakan impor setempat tercatat senilai 33,01 juta dolar AS pada Januari 2022 atau menurun 34,89 persen bila dibandingkan dengan impor pada Desember 2021 yang senilai 50,69 juta dolar AS.
Kepala BPS Provinsi Papua Adriana Helena Carolina di Jayapura, Jumat, berupa impor tersebut terdiri dari migas senilai 10,45 juta dolar AS dan nonmigas senilai 22,56 juta dolar AS.
"Dibandingkan Desember 2021, nilai impor Papua mengalami penurunan 34,89 persen yang dipengaruhi oleh impor migas dan non migas yang mengalami penurunan sebesar 45,37 persen dan 28,54 persen," katanya.
Menurut Adriana, komoditi nonmigas yang memiliki nilai impor terbesar berasal dari golongan mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS84) yang memiliki nilai 11,25 juta dolar AS atau sebesar 34,09 persen dari total nilai impor komoditi non migas utama.
"Sedangkan impor migas menurun senilai 8,68 juta dolar AS," ujarnya.
Dia menjelaskan impor 10 golongan nonmigas utama pada Januari 2022 tercatat senilai 20,91 juta dolar AS atau menurun 25,41 persen bila dibandingkan Desember 2021 yang sebesar 28,04 juta dolar AS.
"Impor dari tujuh negara utama pada Januari 2022 tercatat sebesar 28,42 juta dolar AS atau meningkat sebesar 14,51 persen dibanding Desember 2021," katanya lagi.
Dia menambahkan tiga negara pemasok barang terbesar ke Papua pada Januari 2022 adalah Australia senilai 17,82 juta dolar AS (53,99 persen), Singapura dengan impor senilai 10,45 juta dolar AS (31,66 persen), dan Malaysia senilai 4,58 juta dolar AS (13,86 persen).