Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri di Jayapura, Senin, mengatakan selain itu, personelnya sudah diperintahkan untuk menyelidiki aksi pembakaran yang dilakukan masyarakat di Dogiyai dan mengungkap penyebab serta siapa yang mendalanginya.
"Jangan bermain politik praktis yang ujungnya menyengsarakan masyarakat," katanya.
Menurut Kapolda Fakhiri, memang ada laporan aksi pembakaran yang dilakukan masyarakat di Dogiyai sebagai bentuk penolakan terkait pembentukan polres dan kodim.
"Namun untuk memastikan, kami meminta anggota untuk mendalaminya," ujarnya.
Dia menjelaskan tidak hanya itu, pembentukan polres tetap akan dilakukan karena daerah itu sudah dimekarkan menjadi kabupaten.
"Dengan dilakukannya pemekaran wilayah maka sudah sewajarnya di daerah tersebut juga ada polres sehingga bila nantinya terungkap siapa yang menjadi dalang maka pihaknya akan memproses hukum yang bersangkutan," katanya lagi.
Dia menambahkan bahkan sejumlah pejabat Polda Papua akan ke Dogiyai untuk melihat kondisi dan dampak gangguan kamtibmas yang terjadi di wilayah tersebut.
"Penambahan personel sudah dilakukan baik polisi maupun brimob, termasuk yang akan dikirim dari Timika dan Jayapura," ujarnya lagi.