Jayapura (ANTARA) - Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Papua Matheus Koibur mengatakan, Kabupaten Biak Numfor saat ini menjadi pemasok telur untuk empat kabupaten di tiga provinsi di Tanah Papua.
Telur yang dihasilkan dari 123.050 ekor ayam petelur yang ada di Kabupaten Biak Numfor didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan di Kabupaten Supiori dan Waropen, Provinsi Papua, Nabire di Provinsi Papua Tengah; dan Wamena di Provinsi Papua Pegunungan.
"Memang jumlah ayam petelur di Kabupaten Biak Numfor terbanyak dibanding daerah lainnya di Papua," kata Matheus Koibur, di Jayapura, Sabtu (12/7).
Menurut dia, saat ini jumlah ayam petelur di Papua tercatat 186.055 ekor yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota, seperti Kota dan Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, dan Kepulauan Yapen.
Jumlah peternak yang beternak ayam petelur terus meningkat, sehingga saat ini kebutuhan pasokan dari luar Papua berkurang.
Sekitar 60 persen kebutuhan telur sudah dapat dipasok para peternak di Papua, dan sisanya didatangkan dari Surabaya (Jawa Timur) dan Makassar (Sulawesi Selatan).
Untuk meningkatkan produksi telur, Dinas Peternakan dan Perkebunan Papua bekerjasama dengan dinas peternakan kabupaten dan kota di daerah ini terus melakukan pendampingan, kata Matheus Koibur.
Ketika ditanya tingginya harga pakan dan bibit ayam, Matheus mengaku hal itu disebabkan bibit maupun pakan masih didatangkan dari luar Papua.
"Mudah-mudahan ke depan ada pengusaha yang membuka usaha di bidang pembibitan dan pakan ayam baik petelur maupun pedaging," kata Matheus Koibur pula.