Jayapura (ANTARA) - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua menyebutkan untuk 2023 pihaknya menargetkan 105.000 pengguna baru Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) di seluruh Tanah Papua sehingga akan mempermudah masyarakat dan penjual dalam melakukan transaksi.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Thomy Andryas di Jayapura, Selasa, mengatakan pihaknya sangat optimistis dengan pencapaian target tersebut di mana dengan berbagai kegiatan serta sosialisasi yang akan terus dilakukan kepada pelaku usaha dan masyarakat.
“Dalam waktu dekat kami akan membuat kegiatan Irian Creative Week (ICW) di mana pada acara tersebut disebut zona QRIS sehingga seluruh transaksi menggunakan non tunai, kemudian beberapa festival lainnya” ujarnya.
Menurut Thomy, selain itu juga pihaknya akan sosialisasi QRIS kepada komunitas, mahasiswa, ASN, TNI/Polri, lali implementasi Pasar siap QRIS, serta elektronifikasi transaksi pemerintah daerah dan perluasan di rumah Ibadah.
“Sehingga QRIS adalah salah satu metode pembayaran sentuh yang memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat,” ujarnya.
Dia menjelaskan manfaat QRIS bagi pemerintah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif, terdata UMKM dan transaksinya untuk formulasi kebijakan serta pembayaran retribusi dan pajak yang murah dan efisien.
“Lalu untuk manfaat bagi pedagang yakni higienis, tanpa kontak fisik, mengikuti tren, membantu penjualan tercatat dan dana langsung masuk akun serta terhindar uang palsu dan pencurian,” katanya lagi.
Dia menambahkan untuk itu pihaknya membutuhkan kerja sama dari pemerintah serta instansi terkait dalam hal ini PT Telkom sebagai penyedia sarananya agar tidak ada lagi tempat-tempat terjadi blank spot.Sebelumnya, telah dilakukan sosialisasi pemahaman kepada wartawan, yang diikuti 25 jurnalis baik cetak, radio maupun online di Kota Jayapura, Papua Selasa (28/2).