Jayapura (ANTARA) - Dinas Pendidikan Perpustakaan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua memberi perhatian khusus pada peningkatan literasi numerasi di daerah tersebut.
Kepala DPPAD Provinsi Papua Christian Sohilait di Jayapura, Rabu mengatakan hal yang berkaitan dengan literasi menjadi program wajib ada di program sembilan tahun dan pra Sekolah Dasar (SD).
"Program wajib ini berjalan di semua tempat, dan saat ini kami memberikan dukungan kepada semua pemerintah kabupaten dan kota di Papua," katanya.
Menurut Christian, pendidikan literasi saat ini semakin berkembang ke arah yang lebih moderen yakni menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi informasi.
"Kalau dulu pendidikan literasi masih menggunakan metode lokal dalam pembelajaran, tetapi seiring waktu kita juga ikut berkembang," ujarnya.
Dia menjelaskan literasi dan numerasi sudah mulai berkembang pada delapan kabupaten dan satu kota di Papua.
"Hanya beberapa kabupaten saja di Papua yang mengalami kesulitan lebih tinggi terhadap literasi dan numerasi seperti Mamberamo Raya, Sarmi, Mamberamo Raya, Keerom dan Waropen," katanya lagi.
Dia menambahkan untuk di kawasan pinggiran kota memang sudah mulai berkembang dengan sangat baik dan patut diapresiasi.
"Kita bersyukur dengan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB), akan lebih maksimal dalam meningkatkan literasi dan numerasi karena jangkauannya lebih sempit," ujarnya lagi," ujarnya lagi.