Jr Analyst I Healt Safety Security Environment (HSSE) PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua-Maluku Muhammad Indera Nashri di Jayapura, Jumat, mengatakan selain pelatihan ada juga sertifikasi sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 60/2019 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang dengan Kendaraan Bermotor di Jalan.
“Untuk itu awak mobil tangki yang bertugas wajib memiliki standard kompetensi dan sertifikasi guna menekan angka kecelakaan mobil tangki di jalan,” katanya.
Menurut Indera, pelatihan tersebut dilakukan selama tiga hari ke depan sehingga pengetahuan para AMT dapat diperbaharui.
“Dengan begitu AMT mengemudikan mobil tangki secara aman dan sesuai prosedur yang ditetapkan pemerintah,” ujarnya.
Dia menjelaskan para AMT yang bertugas wajib memiliki standard kompetensi dan sertifikasi terutama dalam membawa barang berbahaya.
“Kegiatan ini dilakukan setiap tahun sehingga kami dapat memastikan bahwa para pengemudi AMT telah profesional," katanya.
Sementara itu, salah satu sopir kendaraan tangki BBM, Mathius Rumbiak mengatakan pelatihan dan sertifikasi penting bagi AMT guna memperbarui kemampuan saat membawa angkutan barang berbahaya.
Sementara itu, salah satu sopir kendaraan tangki BBM, Mathius Rumbiak mengatakan pelatihan dan sertifikasi penting bagi AMT guna memperbarui kemampuan saat membawa angkutan barang berbahaya.
“Pelatihan ini penting karena melalui kegiatan ini kemampuan kami terus dipertajam apalagi tanggung jawab yang diberikan cukup memberikan risiko besar,” katanya.
Menurut Mathius, melalui kegiatan ini juga pihaknya banyak mendapatkan wawasan terutama dalam menjaga keselamatan saat berkendara.
”Saya baru pertama kali mengikuti pelatihan dan sertifikasi sehingga menambah wawasan dan teknik cara teknik mengemudi yang benar untuk keselamatan saat berkendara,” ujarnya.