Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Papua berharap semakin banyak replikasi komoditi tani di kabupaten dan kota di daerah tersebut guna memperkuat ketahanan pangan dan menjaga kestabilan harga sehingga target inflasi pada 2024 tercapai.
Kepala Kantor BI Perwakilan Papua Faturachman di Jayapura, Rabu (21/2), mengatakan Papua masih mempunyai lahan yang banyak sehingga memiliki kesempatan untuk mereplikasi komoditi tani.
“Pada Selasa (20/2) Bank Indonesia bersama Penjabat Gubernur Papua melakukan penanaman cabai di daerah Arso 9, Kabupaten Keerom di mana kami melihat masih banyak lahan tidur yang belum dimanfaatkan dengan maksimal,” katanya.
Dia mengharapkan dengan melakukan replikasi komoditi tani maka sasaran inflasi 2024 berada di 2,5 plus minus satu persen.
“Untuk itu kami sangat berharap lahan-lahan tidur yang ada di Papua ini dapat dimanfaatkan melakukan penanaman komoditi tani,” ujarnya.
Dengan begitu, katanya, dapat meningkatkan produksi pasokan lokal sehingga stabilitas harga tetap terjaga.
“Kami sangat menyambut baik upaya dari Pemerintah Provinsi Papua yang terus mendorong kepala daerah agar melakukan penanaman komoditi tani karena itu merupakan bagian dari penguatan pasokan,” katanya.
Dia menyebut salah satu komoditas, yakni aneka cabai, merupakan komoditas secara historis menyumbang inflasi karena setiap masakan ataupun kuliner Indonesia menggunakan bahan tersebut.
"Sehingga kalau pasokannya tidak terpenuhi maka sangat rentan sekali terhadap kenaikan harga," katanya.
"Sehingga kalau pasokannya tidak terpenuhi maka sangat rentan sekali terhadap kenaikan harga," katanya.