Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana (DP3AKB) mulai Maret 2024 mengimplementasikan delapan aksi pencegahan stunting.
"Ada delapan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi mulai kami jalankan programnya," sebut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana (DP3AKB) Biak Numfor Johanna Nap di Biak,Jumat.
Diakuinya, aksi stunting dimulai dari tahap analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, Perbup/Perwali kewenangan, pembinaan kader pembangunan masyarakat, manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting, dan review kinerja tahunan.
Kedelapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting terintegrasi, lanjut dia, merupakan instrumen dalam bentuk kegiatan yang digunakan untuk meningkatkan integrasi intervensi gizi baik spesifik dan sensitif dalam pencegahan dan penurunan stunting.
Aksi ini bertujuan, menurut Johanna, untuk meningkatkan kualitas pendekatan pelaksanaan program dan perilaku lintas sektor agar program dan kegiatan.
Adanya intervensi gizi dapat digunakan oleh keluarga dengan sasaran, lanjut dia, pada rumah tangga di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dengan lebih efektif.
Sebelumnya, Ketua TP PKK Biak Ruth Naomi Rumkabu Naap berkomitmen untuk membantu Pemerintah Biak Numfor menurunkan angka stunting hingga nol kasus.
"Tahun ini kami melanjutkan program makanan tambahan sehat untuk anak siswa PAUD di berbagai kampung," harapnya.
Berdasarkan data stunting anak di Biak Numfor hingga awal tahun 2024 tercatat 6,10 persen atau mengalami penurunan dibanding tahun 2023 yang tercatat sebesar 6,30 persen.