Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Puncak Jaya, Papua Tengah, mulai melakukan perhitungan kebutuhan listrik di wilayah setempat agar mendapatkan sistem energi yang efisien dan sesuai kebutuhan listrik dalam kota.
Penjabat Bupati Puncak Jaya Tumiran dalam siaran pers, di Jayapura, Minggu, mengatakan listrik menjadi kebutuhan dasar masyarakat yang dapat meningkatkan perekonomian setempat sehingga perlu dilakukan perhitungan kebutuhan tersebut.
“Pada Kamis (4/7), kami telah melakukan koordinasi dengan PLN Papua dan Papua barat agar segera melakukan perhitungan kebutuhan listrik,” katanya.
Menurut Tumiran, seperti diketahui bahwa kini perkembangan d Kabupaten Puncak Jaya mulai pesat, sehingga kebutuhan akan energi listrik juga mulai tinggi.
“Oleh sebab itu kini kami akan melakukan inventarisasi aset pembangkit yang sudah ada di Puncak Jaya yang nantinya akan dilakukan mekanisme Kerja Sama Operasional (KSO) bersama PLN," ujarnya.
Dia menjelaskan dari hasil inventaris tersebut akan diketahui kebutuhan bahkan kekurangannya, sehingga bisa dilakukan penambahan pembangkit listrik dengan begitu kualitas sistem kelistrikan di Kabupaten Puncak Jaya bisa lebih baik dari sebelumnya.
“Jika tata kelola sudah dilakukan oleh PLN dan mengacu pada SOP serta standar yang berlaku maka kualitas sistem kelistrikan akan sama dengan provinsi lainnya,” katanya lagi.
Dia menambahkan saat ini pembangkit listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Mulia 1 sampai Mulia 5, serta PLTMH Wuyuneri dan Muliambut terjadi overload kapasitas terutama saat debit air turun, sehingga ketika musim kemarau menyebabkan voltase drop.
“Kondisi sumber pembangkit utama listrik di Mulia dan sekitarnya dari PLTMH yang berjalan 24 Jam meski begitu belum mampu menjawab kebutuhan yang ada,” ujarnya pula.