Biak (ANTARA) - Wakil Kepala Kepolisian Resor Biak, Papua Kompol Muchsit Sefiyan S.Ik mengingatkan, jajaran personel Polres Biak menghindari praktik pungutan liar (pungli)dan transaksional dengan masyarakat selama pelaksanaan operasi Patuh Cartenz 2024.
"Berikan edukasi, persuasif dan humanis kepada semua masyarakat untuk tertibnya berlalu lintas di jalan raya," harap Wakapolres Kompol Muchsit seusai gelar pasukan Operasi Patuh Cartenz 2024 di Mapolres Biak,Senin.
Ia berharap, dengan pelaksanaan operasi patuh Cartenz 2024 dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat tentang tertib berlalu lintas di jalanan.
Wakapolres Kompol Muchsit mengatakan, operasi patuh diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mentaati peraturan lalu lintas di jalan guna menghindari penindakkan hukum.
Diakui Wakapolres, hasil tilang pelanggaran kendaraan pada 2023 sebanyak 635 dan naik menjadi 1.322 pelanggar, teguran 5.323 dan korban meninggal dari 2058 jiwa turun menjadi 1578 jiwa.
Selama operasi Cartenz, lanjut dia, sebagai pedoman anggota senantiasa bertakwa kepada Tuhan YME, tingkatkan disiplin anggota, bangun sinergitas harmonis, hindari pungli serta lakukan operasi Cartenz dengan baik.
"Operasi Patuh Cartenz di jajaran Polda Papua dan Polres Biak berlangsung selama 14 hari akan dimulai sejak 15 Juli hingga 28 Juli 2024," ujar Wakapolres Kompol Muchsit membacakan amanat Kapolda Irjen Pol Mathius D. Fakhiri pada gelar pasukan operasi Patuh Cartenz 2024 di Mapolres Biak.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres AKP Laly Wuto Pundu menyebut, fokus penanganan operasi Patuh Cartenz di antaranya melawan arus, berkendara di bawah pengaruh alkohol, menggunakan handphone (HP) saat berkendara, tidak menggunakan helm SNI, tak menggunakan sabuk keselamatan.
Sedangkan hal lain menjadi fokus penindakan operasi Patuh Cartenz, lanjut AKP Laly, kelengkapan surat kendaraan SIM/STNK serta berboncengan sepeda motor lebih dari satu orang dan kendaraan mobil.
"Juga mobil roda empat (R4) tidak memenuhi kelaikan jalan dan gunakan plat nomor atau TNKB palsu," katanya.
Ia berharap, adanya partisipasi dukungan dari masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan tertib berlalu lintas demi terwujudnya Indonesia Emas 2045.